TEMPO.CO, Afganistan - Berbagai teror yang dilakukan milisi Taliban--terakhir membantai ratusan anak sekolah militer di Peshawar, Pakistan--memicu upaya balas dendam berbagai pihak. Seperti perempuan Afganistan ini, Reza Gul, yang nekat menembak mati 25 tentara Taliban di Distrik Balabolok, Farah, Afganistan, 17 November 2014.
Reza membunuh 25 tentara Taliban untuk membalas kematian anaknya yang terbunuh dalam serangan fajar Taliban ke Balabolok. Anak Reza adalah seorang polisi yang sedang bertugas jaga. (Baca: PM Pakistan Serukan Perang Lawan Taliban)
"Sekitar jam 5 pagi, pos penjagaan tempat anakku bertugas diserang. Aku tidak bisa menahan diri. Kuambil senjata dan menyusul ke sana," ujar Reza sebagaimana dikutip dari Russian Today, Jumat, 19 Desember 2014. (Baca: Melindungi Murid, Tiga Guru Dibakar Taliban)
Reza mengaku tak bisa menahan emosi saat melihat anaknya tergeletak lemas di depan kedua matanya. Ia pun langsung mengangkat senjata mesinnya dan balas menembak tentara Taliban yang berada di lokasi. "Baku tembak saat itu panas-panasnya," ujar Reza. (Baca: Hadapi Taliban, Pakistan Berlakukan Hukuman Mati)
Reza mengaku tidak sendirian ketika melakukan aksi balas dendam kepada Taliban. Sejumlah anggota keluarganya, termasuk suami dan anak bungsu, menyusul ke pos penjagaan sambil membawa amunisi.
"Kami berkomitmen untuk terus melawan hingga peluru terakhir," ujar Reza. Reza berkata, baku tembak berlangsung berjam-jam. Selain 25 anggota Taliban yang meninggal, kata Reza, ada beberapa yang luka-luka. (Baca: Taliban Bantai Ratusan Pelajar yang Sedang Ujian)
ISTMAN M.P. | RT
Baca juga:
Dinilai Rasis, Balotelli Dihukum Satu Pertandingan
Menteri Anies Tantang Pelajar Membuat Kapal
Surati Jokowi, Hamdan Pertanyakan Todung dan Refly
Din Syamsuddin Ingatkan Jokowi Mobil Nasional