TEMPO.CO, Ternate - Pemerintah Kota Ternate menetapkan status tanggap darurat bencana erupsi Gunung Gamalama. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir dampak buruk letusan Gunung Gamalama, Kamis, 18 Desember 2014 lalu.
Wakil Wali Kota Ternate Arifin Djafar mengatakan penetapan siaga bencana dilakukan pemerintah Kota Ternate selama dua pekan, 18 Desember 2014 hingga 1 Januari 2015. Pemerintah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ternate untuk siaga selama satu bulan.
"Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipatif dini untuk mengurangi risiko dari letusan Gunung Gamalama. Apalagi di penghujung tahun akan ada musim penghujan. Dan ini yang kita waspadai," kata Arifin kepada Tempo, Sabtu, 20 Desember 2014.(Baca : Erupsi Gamalama, Disiapkan 15 Pos Pengungsian)
Menurut Arifin, data yang diperoleh dari pos pengamatan Gunung Api Gamalama memperlihatkan, jika material sekunder dari letusan Gunung Gamalama sangat mengancam keselamatan warga di wilayah terdampak, seperti di Ternate Bagian Utara. Karena itu, pemerintah Kota Ternate telah membentuk satuan tugas untuk menginformasikan hal-hal penting menyangkut Gamalama pada masyarakat di wilayah rawan bencana.
"Intinya kami berharap rIsiko dari letusan Gunung Gamalama ini tak sampai menelan korban jiwa. Sebab itu, masyarakat diharapkan untuk tetap waspada,"ujar Arifin.
Darno La Mane, Kepala Pos Pengamatan Gunung Gamalama, mengatakan status Gunung Gamalama hingga Sabtu, 20 Desember 2014, masih siaga. Aktifitas gempa vulkanik dangkal dan hembusan abu vulkanik tercatat masih tinggi.
"Jadi untuk saat ini, Gunung Gamalama masih status siaga level III. Kami tetap mengimbau masyarakat waspada, terutama masyarakat di pinggir sungai yang berhulu ke gunung Gamalama," kata Darno.
Sebelumnya, Kamis, 18 Desember 2014, pukul 23.47 WIT, Gunung Gamalama meletus dan mengeluarkan abu Vulkanik. Sedikitnya tiga wilayah di Kota Ternate di selimuti Abu Vulkanik. Gamalama juga membuat Bandara Babullah Ternate di tutup.
BUDHY NURGIANTO
Berita Terpopuler
JK Tantang Penyebar Isu Stop Jilbab di BUMN
Tolak Dinikahi, ISIS Penggal Kepala 150 Wanita
Kasus Lumpur Lapindo, Desmond: Jokowi Sandera Ical
Larangan Jilbab, Pejabat BUMN: Lihat Kantor Kami!