TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan menemukan kuburan dalam skala masif di Mesir. Mereka memprediksi bahwa di dalam makam tersebut terkubur sejuta mumi. Arkeolog dari Brigham Young University di Provo, Utah, Amerika Serikat, menduga mumi itu berasal dari abad pertama dan ketujuh sebelum Masehi. Kala itu, Mesir dijajah oleh Kekaisaran Roma dan Byzantium. (Baca: Ditemukan Kerangka Sejoli Berusia 700 Tahun)
"Sejauh ini, baru 1.700 mumi yang ditemukan," kata Kepala Proyek Ekskavasi Kerry Muhlestein, seperti dilansir Huffington Post, Jumat, 19 Desember 2014. Namun, melihat ukuran makam dan kerapatan mayat saat ditemukan, dia menduga masih ada jutaan mumi yang masih tersisa. (Baca: Ada Senyawa Nikotin di Rambut Mumi Chile)
Muhlestein juga mengklaim, di dalam makam itu, ditemukan kerangka yang diperkirakan berjenis kelamin laki-laki dan memiliki tinggi 7 kaki atau 2,1 meter. Saking tingginya, ujar dia, pria tersebut harus dimakamkan dengan posisi membungkuk. "Ditemukan juga mumi seorang bocah bersama dengan pria raksasa itu," tuturnya. (Baca: 50 Geoglif Ditemukan di Kazakhstan)
Rupanya, informasi penemuan sejuta mumi yang tersebar ke seluruh dunia tersebut membuat gerah pemerintah Mesir. Melalui Kementerian Purbakala, pemerintah meminta penelitian di situs pemakaman itu dihentikan. "Tak ada jutaan mumi di lokasi tersebut," kata Youssef Khalifa, petinggi di Kementerian Purbakala. Menurut dia, definisi mumi adalah jenazah yang dimumifikasi dalam kondisi anggota tubuh lengkap. "Bukan potongan tulang belulang saja," ujarnya.
RAYMUNDUS RIKANG | HUFFINGTON POST
Baca berita lainnya:
Dihujat FPI Soal Natal, Jokowi Dibela Ketua NU
Soal Natal, FPI Anggap Presiden Jokowi Murtad
JK Tantang Penyebar Isu Stop Jilbab di BUMN
Bila Paris Hilton Blusukan di WC Umum Indonesia
Ical Cuekin Korban Lapindo, Jokowi Pusing Solusi