Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ratusan Warga Kali Apuran Berkemas-kemas

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Sebuah Alat berat melakukan penertiban bagunan sepanjang Kali Sunter di jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta, 8 Desember 2014. Penertiban ini di lakukan  untuk normalisasi Kali Sunter dan mengembalikan fungsi lahan hijau. TEMPO/Dasril Roszandi
Sebuah Alat berat melakukan penertiban bagunan sepanjang Kali Sunter di jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta, 8 Desember 2014. Penertiban ini di lakukan untuk normalisasi Kali Sunter dan mengembalikan fungsi lahan hijau. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga yang menghuni bantaran Kali Apuran, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, mulai membongkar rumahnya. Hal itu karena Senin nanti, 22 Desember 2014, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal menertibkan kawasan pinggir kali tersebut. "Daripada dibongkar paksa mending bongkar sendiri," kata Suparningsih, 36 tahun, saat ditemui, Sabtu, 20 Desember 2014.

Perempuan berambut pendek itu pun tampak sibuk mengemas barang-barangnya ke dalam kardus cokelat. Dia merapikan baju-baju untuk kemudian dikemas ke kardus oleh anaknya. Sedangkan suaminya sibuk membongkar bangunan rumah yang masih bisa digunakan kembali.

Pembongkaran rumah itu dilakukan agar kayu dan batu bata di rumahnya bisa dipakai lagi. "Kalau dibongkar pemerintah pasti rusak dan tidak bisa dipakai lagi," kata Suparningsih.

Meski demikian, warga RT 04/RW 07 itu mengaku belum tahu akan tinggal di mana saat rumahnya digusur. Sebab, sejak 30 tahun silam dia sudah tinggal di rumah itu bersama orang tuanya yang kini sudah wafat. Adapun harta bendanya untuk sementara akan dititip kepada pemilik gudang yang tak jauh dari tempat tinggalnya sekarang.

Hal yang sama dilakukan oleh Zaenal Yusuf, 41 tahun. Dia memutuskan untuk membongkar rumah semi permanennya. Sebab, batu bata putih miliknya itu bakal digunakan untuk dijadikan rumah lagi. "Belum tahu rumahnya di mana, yang penting diamankan dulu," kata dia.

Dia sebenarnya berharap pemerintah bersedia menunda pembongkaran tersebut. Sebab, hingga saat ini dia bersama puluhan warga lainnya belum mendapat kejelasan tentang penempatan di rusun Daan Mogot. Padahal pemerintah disebutnya telah menjanjikan warga yang tergusur bisa menghuni rusun tersebut.

Sayangnya hingga kini permintaan warga tidak didengar. Zaenal mengatakan, tidak pernah ada lagi petugas kelurahan atau kecamatan yang memberikan informasi terkini soal penertiban pekan depan tersebut. "Jadi pasti tetap dibongkar meskipun soal rusun masih tidak jelas," kata laki-laki yang rambutnya mulai ditumbuhi ubam tersebut.

Pantauan Tempo, ratusan warga yang menghuni bantaran Kali Apuran tampak sibuk mengemasi barang-barangnya. 'Kerja bakti' dadakan itu dilakukan dengan saling membantu warga yang tengah berkemas. Beberapa diantaranya pun membawa gerobak untuk mengangkut harta benda milik warga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lokasi bantaran kali itu pun tampak penuh oleh warga dan barang-barangnya yang bakal dibawa pergi. Mereka seakan tak menghiraukan bau tidak sedang yang berasal dari kali. Sedangkan kali itu pun sudah berwarna hitam pekat dan alirannya seperti tersumbat.

Adapun Wali Kota Anas Effendi menegaskan penertiban bangunan liar di bantaran Kali Apuran bakal tetap dilakukan. Menurut dia, Warga yang berhak menempati rusun Daan Mogot adalah pemilik KTP Jakarta dan memang sudah tingga di kawasan itu sejak lama. "Jadi kalau KTP di sana tapi rumahnya disewakan ya tidak dapat rusun," ujar dia.

Dia menolak jika disebut penertiban tersebut tidak manusiawi lantaran tidak mempedulikam nasib warga. Penertiban itu dilakukan karena memang warga menghuni di bantaran kali telah melanggar hukum dan bermukim secara ilegal. "Justru kami tidak manusiawi kalau tidak menertibkan, karena kasihan warga yang taat aturan dan bayar pajak kebanjiran gara-gara permukiman liar itu," ujar dia.

Wakil Kepala Polsek Cengkareng Ajun Komisaris Martson Marbun mengatakan pembongkaran bakal dilakukan Senin pagi setelah apel yang dipimpin oleh Wali Kota Jakarta Barat. Sebanyak 2.500 aparat gabungan dari Polsek Cengkareng, Polres Jakarta Barat, Polda Metro Jaya, dan Satpol PP bakal diterjunkan untuk mengamankan jalannya penertiban. "Dari Satpol PP 1.500, Polsek dan Polres 500 personel, dan Brimbob Polda ada 400 personel," ujar dia.

DIMAS SIREGAR



Baca juga:
Tabungan Bebas Biaya Administrasi, Mau?

Demi Uang, ISIS Jual Organ Tubuh Milisi dan Sandera

8 Bocah di Satu Rumah Dibantai, Ibu Muda Ditahan

Yenny Wahid : Ucapan Natal Tak Lunturkan Keyakinan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

22 hari lalu

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?


Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

41 hari lalu

Petugas mengamati mesin pengolah sampah di TPS3R Ciracas setelah diresmikan Pj Gubernur Heru Budi Hartono di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 26 Januari 2024. Pada 2023, Pemprov DKI Jakarta telah membangun tujuh titik TPS3R dengan fasilitas mesin pengolah sampah yang diharapkan dapat menurunkan jumlah volume sampah di TPA Bantar Gebang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.


Cegah Banjir, Pj Bupati Banyuasin Turunkan Alat Berat Normalisasi Sungai Gasing

47 hari lalu

Cegah Banjir, Pj Bupati Banyuasin Turunkan Alat Berat Normalisasi Sungai Gasing

Normalisasi sungai ini menggunakan alat berat amphibi milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Tangsel Dikepung Banjir, Pilar Saga Pastikan Pompa Berfungsi Dengan Baik

7 Januari 2024

Perumahan Maharta, Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, tergenang banjir hingga Ahad, 7 Januari 2024 dinihari. Foto: DOK BPBD Tangsel
Tangsel Dikepung Banjir, Pilar Saga Pastikan Pompa Berfungsi Dengan Baik

Pemerintah Kota Tangsel telah memastikan pompa air di semua titik rawan banjir dalam kondisi aktif.


PKS DKI Kritik Kinerja Heru Budi, Bandingkan dengan Era Gubernur Anies

13 Oktober 2023

Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan usai pelantikan Pj Gubernur DKI Jakarta di Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Jakarta, Senin, 17 Oktober 2022. Heru Budi Hartono resmi menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan yang masa jabatannya habis kemarin. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
PKS DKI Kritik Kinerja Heru Budi, Bandingkan dengan Era Gubernur Anies

Setahun Heru Budi, PKS DKI menilai posisi penjabat Gubernur Jakarta selanjutnya ditempati orang lain.


Setahun Heru Budi Penjabat Gubernur Jakarta, PSI Beri Pujian Karena Menjadi Antitesis Anies

11 Oktober 2023

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyapa para ASN setibanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 17 Oktober 2022. Kedatangan PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang baru saja dilantik, disambut meriah oleh ASN Balai Kota. TEMPO/Abdullah Syamil Iskandar
Setahun Heru Budi Penjabat Gubernur Jakarta, PSI Beri Pujian Karena Menjadi Antitesis Anies

Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta mengapresiasi kinerja Heru Budi Hartono selama setahun memimpin Jakarta sebagai penjabat gubernur.


Tembok Roboh Timpa 4 Pekerja Proyek Normalisasi Kali Serua Tangsel, Satu Korban Tewas

6 Oktober 2023

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Tembok Roboh Timpa 4 Pekerja Proyek Normalisasi Kali Serua Tangsel, Satu Korban Tewas

Pekerja yang tertimpa tembok roboh itu sedang merakit besi cakar ayam untuk pondasi cor program normalisasi Kali Serua, Tangsel.


Kekeringan di Bekasi Makin Meluas, Sudah Melanda 46 Desa di 10 Kecamatan

20 September 2023

Air yang keluar dari pipa saat disaring karena menghitam dan kotor di Desa Sukaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 10 September 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kekeringan di Bekasi Makin Meluas, Sudah Melanda 46 Desa di 10 Kecamatan

Jumlah warga Kabupaten Bekasi terdampak kekeringan, yakni 49.892 KK atau sekitar 167.880 jiwa.


PSI DKI Kritik PMD untuk PAM Jaya Berkurang, tapi Buat Jakpro Bertambah

15 September 2023

Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta August Hamonangan melakukan sidak menemui Kepala Sekolah SDN Pejaten Barat 08 Pagi efek beredarnya pamflet lowongan kerja guru olahraga syarat muslim, Senin, 3 Juli 2023. TEMPO/Desty Luthfiani
PSI DKI Kritik PMD untuk PAM Jaya Berkurang, tapi Buat Jakpro Bertambah

Fraksi PSI DKI mengkritik Penyertaan Modal Daerah yang bertambah untuk Jakpro, tapi ke PAM Jaya berkurang


HUT Rusun Tzu Chi, Cerita Heru Budi Tak Berkaus Kaki di Hadapan Konglomerat

27 Agustus 2023

Penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi menghadiri acara HUT Rumah Susun Cinta Kasih Tzu Chi ke-20 di Aula sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat pada Sabtu, 26 Agustus 2023. Tempo/Nur Khasanah Apriliani
HUT Rusun Tzu Chi, Cerita Heru Budi Tak Berkaus Kaki di Hadapan Konglomerat

Bukan tanpa alasan Penjabat (PJ) Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono tak berkaus kaki saat menghadiri peringatan HUT Rumah Susun Cinta Kasih Tzu Chi.