TEMPO.CO, Jakarta - Andrei Aksana, penulis novel bergenre romantis, sempat vakum menulis novel selama empat tahun. Pada 17 Desember lalu, ia kembali meluncurkan Angin Bersyair yang bercerita tentang pencarian kebahagiaan dengan latar tempat Ubud, Bali.
Cicit Sultan Pangurabaan Pane, pendiri surat kabar Surya di Tapanuli, penulis roman Tolbok Haleon, dan pengelola kelompok musik tradisional uning-ungingan, tersebut mengaku sudah lama punya keinginan menulis tentang Bali. Bali menjadi tempat ia ingin pulang. Perlu diketahui, Andrei pernah kuliah di Univesitas Udayana, Bali.
Setelah sekian tahun, ia baru bisa mewujudkan keinginan menulis tentang Bali. Ia ke Bali bersama aktor Anjasmara, sahabatnya, atas undangan aktris Happy Salma. Dalam perjalanan, ia menemukan ide menulis tentang Ubud. (Baca: Anjasmara, Jadi Direktur dan Kerja Belakang Layar)
Menurut Andrei, banyak orang yang datang ke Ubud tapi belum tahu sejarahnya. "Banyak orang tidak tahu kalau sejarah Bali dimulai di Ubud," katanya di acara launching novel Angin Bersyair di Kinokuniya, Plaza Senayan, pada 17 Desember 2014.
Andrei bercerita, lokasi pertama sejarah Ubud ada pada pertemuan dua arus sungai Campuhan. Ia harus membuka literatur kuno berusia 1.000 tahun yang bercerita tentang Ubud, seperti penyebaran Hindu dan budaya Bali yang dimulai dari Ubud.
Di Bali, cucu pujangga Sanoesi Pane dan Armijn Pane tersebut juga menemukan situs purbakala yang tercantum dalam beberapa literatur. "Saya berharap novel ini bisa menginspirasi penulis lain untuk mengupas kekayaan Indonesia, sehingga pembaca lebih mengenal negaranya sendiri," kata Andrei, yang juga direktur pemasaran perusahaan retail internasional.
Ia butuh waktu lima tahun untuk membuat novel ini. Sejak merilis novel Janda-janda Kosmopolitan, Andrei absen dari kegiatan menulis karena kesibukan pekerjaan.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
BPOM Rilis 10 Kosmetik Berbahaya, Apa Saja?
Makanan Buruk Ini Bisa Bantu Cepat Langsing
Kayu Manis Efektif Atasi Masalah Diabetes
10 Langkah Jitu Menghentikan Kebiasaan Merokok