TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kampung Pulo, RT 11, RW 02, Chairul Antasari, 50 tahun, mengatakan Sabtu pagi tadi, air kali Ciliwung sempat memasuki saluran air atau got warga. "Naik baru mulai jam 6 pagi," kata Chairul Antasari ketika ditemui Tempo, Sabtu, 20 Desember 2014.
Ia mengatakan naiknya permukaan air hingga setengah got itu masih belum dikategorikan sebagai banjir. "Kabar air di Katulampa memang sudah ada dari Jumat malam," katanya. Namun informasi ketinggian air di Katulampa tersebut belum mengkhawatirkan warga.
Menurut dia, kewaspadaan warga baru akan meningkat jika informasi ketinggian air di kawasan Bogor atau Pintu Air Katulampa berada pada posisi siaga dua atau siaga satu. "Kalau siaga tiga, warga masih biasa," kata Chairul. (Baca: Ahok Potong Birokrasi Proyek Banjir)
Jumat Malam, Posko Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta menginformasikan ketinggian kenaikan permukaan air di Bendung Katulampa mencapai 100 sentimeter pada pukul 19.30 WIB atau berstatus siaga tiga.
Status siaga tiga ini tidak membuat warga merasa harus bergerak melakukan persiapan banjir.
"Persiapannya sudah ada, sebelumnya ada kabar dari bendung Katulampa mengenai informasi ketinggian-ketinggian air." (Baca: Djarot Pimpin Rapat Antisipasi Banjir Jakarta)
Menurut dia, warga akan siap mengungsi jika infomasi ketinggian air berada di siaga dua. Persiapan warga, kata Chairul, masih sama seperti sebelumnya, siap mengungsi ke titik-titik yang sudah diatur oleh Suku Dinas Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan lembaga lainnya.
Ia mengatakan warga siap mengungsi jika infomasi ketinggian air di Pintu Air Depok telah naik menjadi 2 meter dan atau kenaikan air di Bendung Katulampa sebanyak 100 sentimeter. Dengan perkiraan waktu perjalanan air dari Bogor hingga Jakarta selama 6 hingga 10 jam, pada perkiraan waktu tersebutlah warga akan bersiap-siap untuk bergerak ke pengungsian. "Tapi kalau banjir baru sedada orang dewasa, biasanya warga belum mengungsi, mereka lebih pilih di lantai 2 atau loteng rumah masing-masing," kata Chairul.
MAYA NAWANGWULAN
Berita Lain
Dihujat FPI Soal Natal, Jokowi Dibela Ketua NU
Soal Natal, FPI Anggap Presiden Jokowi Murtad
Pilot Dimaki Dhani, Garuda: Baru Pertama Terjadi
Ketua PBNU: Ucapan 'Selamat Natal' Tak Haram