Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Bisa Lakukan Ini, Anda Beresiko Kena Stroke

image-gnews
greatsanddunes.info
greatsanddunes.info
Iklan

TEMPO.CO , London: Sebuah penelitian di Jepang menunjukkan jika Anda tidak dapat berdiri dengan satu kaki setidaknya dalam waktu 20 detik, Anda mungkin berada pada risiko mengalami penyakit stroke.

"Orang yang menunjukkan ketidakstabilan sambil berdiri dengan satu kaki, serta masalah berjalan, harus mendapatkan perhatian yang serius dari medis. Pasalnya, kelemahan fisik ini mungkin menandakan kelainan otak potensial dan penurunan mental," kata Yasuharu Tabara, seorang profesor di Pusat Genomic Medicine di Kyoto University Graduate School of Medicine, seperti dikutip Webmd, Jumat, 19 Desember 2014.

Kesulitan berdiri dengan satu kaki dapat menunjukkan gejala store atau perdarahan kecil yang sudah terjadi. Artinya, resiko stroke yang lebih serius tentunya sangat tinggi. Hal tersebut terungkap dalam hasil temuan Tabara serta timnya di jurnal Stroke.

Menurut Tabara, stroke adalah penyebab utama kecacatan dan kematian. Masalah ini terjadi ketika aliran darah ke suatu bagian otak terganggu karena adanya gumpalan atau perdarahan.

Tabara meneliti 1.400 pria dan wanita, usia rata-rata 67 tahun. Mereka diminta mencoba berdiri dengan satu kaki selama satu menit. Para peneliti juga mengambil scan MRI untuk menilai penyakit pada pembuluh darah kecil otak peserta.

Para peneliti menemukan bahwa ketidakmampuan untuk menyeimbangkan dengan satu kaki selama lebih dari 20 detik sangat berkaitan dengan penyakit stroke stadium rendah atau pendarahan kecil di otak. Masalah keseimbangan juga dikaitkan dengan penurunan berpikir dan memori keterampilan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dr Richard Libman, kepala neurologi vaskular pada Sistem Kesehatan North Shore-LIJ di Manhasset, NY, mengatakan, "Penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah kecil jauh di dalam otak dapat menimbulkan stroke stadium rendah atau masalah perdarahan."

"Tes ini mungkin sederhana. Sebuah metode berteknologi rendah untuk menyaring orang-orang yang berpotensi memiliki penyakit pembuluh darah kecil. Atau yang paling mungkin beresiko untuk terkena masalah stroke lebih lanjut dan kerusakan otak," kata Libman.

RIZAL | WEBMD

Berita lain:
Ansor NU Akan Menjaga Ibadah dan Perayaan Natal

Tiga Modus Pejabat 'Sembunyikan' Rekening Gendut 

Priyo Budi Diam-diam ke Rumah Akbar Tandjung  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

4 Juli 2023

Ilustrasi daun bidara. Shutterstock
Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

buah bidara dipercaya berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit


Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

8 Februari 2021

Ilustrasi adopsi anjing dan kucing. Salemcountyhumanesociety.org
Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

Punya hewan peliharaan memang menghibur. Tapi awas, mereka juga bisa menularkan penyakit kepada pemiliknya.


Banjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut

8 Februari 2021

Petugas BPBD DKI Jakarta mengevakuasi korban banjir di RT11 RW05 Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, menggunakan perahu karet, Minggu (7/2/2021). Banjir terjadi akibat luapan Kali Ciliwung. (ANTARA/HO-BPBD DKI).
Banjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut

Banjir selalu menyisakan berbagai masalah, bukan hanya kotoran dan lumpur tapi juga beragam penyakit akibat virus dan jamur.


Mengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina

7 Februari 2021

Firmanzah, Rektor Paramadina. Facebook
Mengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina

Rektor Paramadina, Firmanzah, wafat karena vertigo. Penyakit ini banyak dialami orang tapi kurang dipahami bahayanya.


Cegah Stroke dengan Selalu Gembira dan Aktif

7 Februari 2021

Ilustrasi stroke. healthline.com
Cegah Stroke dengan Selalu Gembira dan Aktif

Dokter mengatakan membangkitkan rasa gembira dan bahagia merupakan cara efektif serta mudah yang dapat dilakukan untuk mencegah stroke.


Hindari Faktor Pemicu Kanker, Dokter Beri Saran

6 Februari 2021

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Hindari Faktor Pemicu Kanker, Dokter Beri Saran

Dokter menjelaskan penyebab penyakit kanker dan faktor pemicu yang sebenarnya bisa dihindari, termasuk memilih gaya hidup sehat.


Pentingnya Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Deteksi Kanker Payudara

2 Februari 2021

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Pentingnya Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Deteksi Kanker Payudara

Bidan sebagai tenaga kesehatan yang berada di tengah masyarakat dan lini terdepan pelayanan kesehatan pun harus paham deteksi dini kanker payudara.


Sering Terlambat Terdeteksi, Ini Pesan Pakar tentang Kanker Payudara

2 Februari 2021

Ilustrasi kanker payudara (pixabay.com)
Sering Terlambat Terdeteksi, Ini Pesan Pakar tentang Kanker Payudara

Pakar mengingatkan perlunya mengenali gejala kanker payudara lebih dini untuk menurunkan risiko keparahan penyakit dan mempercepat penyembuhan.


5 Penyakit dengan Kasus Kematian Tertinggi yang Perlu Diwaspadai

25 Januari 2021

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
5 Penyakit dengan Kasus Kematian Tertinggi yang Perlu Diwaspadai

Indonesia mengalami kenaikan jumlah prevalensi penyakit tidak menular dan menjadi penyebab kematian tertinggi. Penyakit apa saja itu?


Radang Usus Kronis dan GERD Tak Sama, Pakar Jelaskan Bedanya

24 Januari 2021

Gangguan asam lambung.
Radang Usus Kronis dan GERD Tak Sama, Pakar Jelaskan Bedanya

Jangan samakan GERD dengan radang usus kronis atau IBD meski sama-sama menyerang lambung. Simak penjelasan pakar berikut.