TEMPO.CO , Jakarta: TNI Angkatan Laut akan menenggelamkan dua unit kapal asing di Ambon, Ahad, 21 Desember 2014 pukul 10.00 waktu setempat. "Rencananya begitu," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Manahan Simorangkir, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 20 Desember 2014.
Manahan mengatakan dua buah kapal itu berbendera negara Papua Nugini. Terdapat total 52 anak buah kapal di kedua kapal, yang berkewarganegaraan Kamboja dan Thailand. "Kalau pemilik kapal itu saya belum ada informasinya," kata Manahan. Kedua kapal itu ditangkap di perairan Indonesia pada 7 Desember 2014. (Baca: Lindungi Kapal Vietnam, Menteri Susi Diprotes)
Manahan menjelaskan, mereka sudah mengalami proses peradilan di Pengadilan Negeri Ambon sebelumnya. "Pelanggaran berupa penangkapan ikan di wilayah Indonesia tanpa izin atau tidak memiliki dokumen yang dikeluarkan pemerintah Indonesia," kata Manahan, Jumat, 19 Desember 2014.
Penenggelaman kapal ikan itu sejalan dengan rencana Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang bertidan tegas terhadap kapal pencuri ikan. Selain kapal asing, Menteri Susi aparat keamanan juga membekuk armada nelayan lokal. Ia mengatakan ada 11 kapal lokal yang ditangkap oleh Polisi Perairan di Maluku Utara karena melanggar aturan pelayaran. (Baca juga: Menteri Susi Piloti Pesawatnya Keliling Sumatera)
"Kapal-kapal itu mempekerjakan anak buah kapal (ABK) asing dan awak yang tidak memiliki legalitas," kata Susi. Kapal-kapal yang ditangkap itu berbobot mati 11-125 ton. Namanya adalah Kapal Motor (KM) Berkat 09, KM Jenifer 01, KM Rahmatullah, KM Dicapteras, KM Mega 807, KM Mega 707, KM Minnie, KM Mega 712, KM Mega 711, KM Mickey 213, dan KM Minnie 511.
Menurut Susi, 11 kapal itu ditangkap pada 14-16 Desember 2014. Kapal-kapal itu berasal dari Bitung Sulawesi Utara, memakai nama Indonesia, dan berbendera Indonesia. Namun ABK di dalam kapal itu berasal dari Filipina dan Cina. "Ada juga Indonesia tapi banyak pelanggaran, misalnya menduplikat atau memfotokopi surat izin," kata dia. (Simak: Menteri Susi Intai 13 Kapal, TNI Tak Bergerak)
MITRA TARIGAN
Baca Berita Terpopuler
Kasus Lumpur Lapindo, Desmond: Jokowi Sandera Ical
FPI Siap Amankan Natal, Asalkan...
Syafii Maarif Tiap Tahun Ucapkan Selamat Natal
UGM Galang Dukungan Lawan Massa Anti-Film Senyap
Syafii Maarif: Selamat Natal seperti Selamat Pagi
Jokowi Bantu Lapindo, Ruhut: Ical Harus Tahu Diri
Jokowi Talangi Lapindo, Soekarwo: Saya Lega Sekali
Kasus Lapindo, Duit Negara Rp 10 T, Ical Rp 3,8 T
Atribut Natal di Mal, FPI: Kami Tak Ikut Campur
KPK Telusuri Asal Uang di Rekening Gendut Foke