TEMPO.CO , Peshawar: Militer Pakistan Sabtu, 20 Desember 2014 intensif menggelar operasi terhadap gerilyawan Tareek-e-Taliban (TTP) atau Taliban Pakistan. Dalam serbuan di dua lokasi, sedikitnya 8 anggota militan itu tewas.
Mereka juga memburu dalang pembantaian siswa yang dikenal sebagai “Si Ceking”. Reuters , Sabtu 20 Desember 2014 melaporkan, nama aslinya Umar Mansoor, 36 tahun dan ayah dua putri dan seorang putra. (Baca juga: Taliban Rilis Video Dalang Pembantai 132 Pelajar)
Dalam sebuah video Kamis, 19 Desember 2014 lalu, di situs yang kerap dipakai Taliban, seorang pria berbaju necis dengan jenggot lebat mengangkat tangan dengan jari menunjuk membenarkan serangan Selasa lalu. Dalam caption video tertulis Umar Mansoor. (Baca: Taliban Bantai Ratusan Pelajar yang Sedang Ujian )
“Jika para wanita dan anak-anak kami tewas sebagai martir, anak-anak kalian tak bisa melarikan diri,” ujar pria di video itu. “Kami akan meladeni kalian sedemikian jelas kalian menyerang kami dan kami akan balas dendam atas orang-orang tak bersalah.” (Baca:Sekolah Pakistan Diserbu, Malala Berduka)
Juru bicara Taliban Pakistan Umar Khorasanin mengatakan pembantaian berdarah di Army Public School yang menewaskan 132 siswa dan 9 guru, Selasa 16 Desember 2014 itu sebuah “balasan” atas serbuan militer. “Kami menargetkan sekolah itu karena militer menyasar keluarga kami,” ujar dia. “Agar mereka merasakan kesakitan kami.”
Reuters mewawancarai enam anggota Taliban, semua membenarkan dalang pembantaian itu Mansoor. Empat sumber menyebutkan dia dekat dengan Mullah Fazlullah, gembong teroris yang dulu memerintahkan serbuan ke sekolah aktivis Malala Yousafzai, yang selamat dan memenangi Nobel Perdamaian tahun ini.
“Dia keras mengikuti prinsip jihad,” kata seorang sumber, kemarin. “Tapi baik hati kepada para juniornya. Dia populer karena keberaniannya.” Menurut dua sumber lain, Mansoor menempuh pendidikan di Ibukota Islamabad.
“Garis keras Mansoor terbentuk sejak muda,” ujar anggota Taliban lain. “Dia jago bermain bola voli.” Dalam video, dia digambarkan sebagai “amir” atau pemimpin Taliban di Peshawar dan kota Darra Adam Khel. Beberapa komandan Taliban menyebut Mansoor sangat anti perundingan dengan pemerintah.
REUTERS | CNA | TIMES OF INDIA | DWI ARJANTO
Berita lain:
Ucapan Natal, Yenny Wahid: Jokowi Jangan Dengar FPI
Final Piala Dunia Antarklub, Madrid Kejar Sejarah
Menteri Susi Piloti Pesawatnya Keliling Sumatera