TEMPO.CO, Surabaya - Sejumlah aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Surabaya hari ini memperingati Hari Ibu yang jatuh pada Senin besok, 22 Desember. "Kami memang sengaja melaksanakannya hari ini karena besok teman-teman pada kuliah. Lagi pula hari ini banyak para ibu yang ngelakuin aktivitasnya bersama keluarga di acara car free day," kata salah seorang aktivis GMNI, Dia Puspitasari, Ahad, 21 Desember 2014.
Mahasiswi jurusan sosiologi Universitas Airlangga ini berujar bahwa peringatan Hari Ibu kali ini diisi dengan melakukan kegiatan simbolik berupa membasuh kaki para ibu yang sedang menikmati car free day atau hari bebas kendaraan di depan Taman Bungkul, Jalan Raya Darmo, Surabaya. (Baca berita lainnya: Hari Ibu Jatuh 22 Desember Besok, Ini Muasalnya)
Koordinator acara, Lifa Hestina, menambahkan kegiatan membasuh kaki ibu juga sekaligus ajang kampanye bahwa peranan seorang ibu sangat penting sebagai napas dunia. "Ketika tidak ada ibu, tidak akan ada dunia karena dunia isinya adalah manusia. Jika ibu tidak ada otomatis anak pun tidak ada dan regenerasi akan terputus," ujarnya.
Selain membasuh kaki, mahasiswa juga membawa beberapa karton yang bertuliskan pesan-pesan tentang penghormatan terhadap ibu, antara lain berbunyi "I Love You Mom" dan "Anak yang cerdas terlahir dari ibu yang cerdas pula." (Lihat juga: Jokowi Minta Hari Ibu Tidak Diperingati di Istana)
Beberapa perempuan yang melewati tempat diadakannya acara tersebut maupun para petugas Satuan Polisi Pamong Praja sempat berhenti untuk memberikan testimoni dengan membubuhkan tanda tangan di sebuah kain berwarna putih.
EDWIN FAJERIAL
Berita Terpopuler:
Ical, Lumpur Lapindo, dan Pemberi Harapan Palsu
3 Dalih Pemerintah Jokowi Talangi Utang Lapindo
Alasan TNI AL Tak Penuhi Permintaan Menteri Susi
'Kalau Lapindo Salah, Kamu Pikir Jokowi Mau'
Ahmad Dhani Kembali Omeli Garuda