TEMPO.CO, Malang: Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bersikap lebih dewasa dan bijak dalam menyikapi pembentukan Tim Sembilan.
“PSSI jangan marah-marah. PSSI lebih baik fokus meningkatkan prestasi. Kalau jelas komitmennya, mafia sepak bola itu harus diberantas. Kita merasakan kok (adanya mafia sepak bola), masak mereka menutupi,” kata Imam setelah memberi kuliah tamu di gedung Widyaloka Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Sabtu, 20 Desember 2014.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga berfokus membenahi prestasi cabang olahraga lain ketimbang mencampuri urusan sepak bola.
Imam merespons pernyataan La Nyalla tersebut dengan santai. “Itu kan emosi dia (La Nyalla) saja dan tidak ada urusan dia ngatur-ngatur kita. Tapi kita senang mereka sudah mau berpendapat,” ujar mantan Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa itu.
Selain itu, Imam memastikan Tim Sembilan yang dibentuknya sedang bekerja dengan fokus merevitalisasi agar seluruh cabang olahraga, khususnya sepak bola, semakin baik dan berprestasi.
Upaya revitalisasi itu, Imam melanjutkan, harus dimulai dengan membenahi sistem dan manajemen keolahragaan, pendanaan, dan lain-lain agar kian transparan serta akuntabel, sehingga pemerintah punya alat ukur yang jelas.
“Bila semuanya lancar, dunia usaha mau masuk ke dunia olahraga untuk mendukung peningkatan prestasi,” kata Imam. Namun ia belum memastikan kapan Tim Sembilan selesai bekerja.
Sedangkan di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, sehari sebelumnya, kelompok suporter sepak bola bernama K-Cong Mania menyerahkan petisi kepada Menteri Imam saat meninjau Stadion Gelora Bangkalan. “Petisi itu berisi empat tuntutan. Bekukan PSSI. Pemerintah ambil alih PSSI. Bentuk PSSI baru tanpa pengurus lama dan harus ada transparansi anggaran dan keuangan PSSI," kata Presiden K-Cong Mania, Jimhur Saros.
ABDI PURNOMO | MUSTHOFA BISRI
Berita lain:
Ucapan Natal, Yenny Wahid: Jokowi Jangan Dengar FPI
Menteri Susi Piloti Pesawatnya Keliling Sumatera
Final Piala Dunia Antarklub, Madrid Kejar Sejarah