TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Ahmad Hanafi Rais mengatakan kekuatan alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia belum memadai untuk melengkapi angkatan bersenjata di Indonesia.
Idealnya, ujar Hanafi, anggaran untuk memenuhi segala kebutuhan alutsista sebesar Rp 200 triliun. "Namun, hingga DPR periode sebelumya, baru sekitar Rp 100 triliun yang terealisasi," kata putra politikus senior Amien Rais ini, Ahad, 21 Desember 2014. (Baca: Anak Amien Minta Susi Bom Kapal Ikan Cina Bila..)
Anggaran itu, ujar dia, dibutuhkan untuk membeli alutsista yang proporsinya disesuaikan dengan visi-misi Presiden Joko Widodo. "Kalau Presiden ingin memperkuat maritim, berarti kebutuhan pertahanan di sektor maritim harus diperbanyak."
TNI AL mengeluhkan kekurangan kapal patroli untuk mengamankan laut Indonesia. Dari 160 armada yang dimiliki, hanya 60-70 yang ada di perairan. Padahal TNI butuh 300-400 kapal untuk memastikan semua perairan Indonesia dapat disisir. (Baca: Lindungi Kapal Vietnam, Menteri Susi Diprotes)
Kebutuhan anggaran itu muncul di tengah gencarnya Presiden Jokowi serta Menteri Kelautan dan perikanan membasmi kapal-kapal asing pencuri ikan. Ahad lalu, TNI AL kembali menenggelamkan dua kapal berbendera asing, yakni KIA Century 4 dan KIA Century 7, dari Papua Nugini.
Menurut Hanafi, pengamanan perairan tak cukup dengan kapal patroli. Alutsista lain, seperti helikopter, pesawat intai, dan kapal selam, perlu ditambah untuk memperkuat pertahanan. Setidaknya Indonesia membutuhkan total 2.000 unit alutsista untuk TNI AL. (Baca: Menteri Susi Intai 13 Kapal, TNI Tak Bergerak)
Menurut dia, DPR sangat mendukung penambahan anggaran untuk kelanjutan pemenuhan alutsista minimum. Hanafi mengimbau Presiden Joko Widodo dan menteri terkait segera membicarakan detail kebutuhan pertahanan dengan DPR.
"Selama ini, Presiden belum pernah mengungkapkan visinya tentang memperkuat pertahanan," ujar Hanafi. "Kalau punya visi maritim, jangan tanggung-tanggung." (Baca juga: Alasan TNI AL Tak Penuhi Permintaan Menteri Susi)
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Baca Berita Terpopuler
'Kalau Lapindo Salah, Kamu Pikir Jokowi Mau'
Muhammadiyah Tak Haramkan Muslim Ucapkan Natal
Faisal Basri: Premium Lebih Mahal dari Pertamax
Jokowi Janjikan Eva Bande Bebas di Hari Ibu
Jokowi Lunasi Utang Ical, Korban Lapindo Girang
'Jangan Paksa Pegawai Pakai Atribut Natal'
Gus Sholah: Jangan Melarang Ucapkan Selamat Natal
Gara-gara Tiang Listrik, Wagub Djarot Ngomel
Penyair Sitor Situmorang Wafat di Belanda
Jokowi Gampang Diobok-obok, Ini Sebabnya