TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo menilai kekuatan armada TNI Angkatan Laut Indonesia yang memiliki 154 kapal perang cukup disegani bangsa lain. "Saya kira kapal perang asing berpikir sepuluh kali untuk berani menyerang kedaulatan Indonesia," ujar Indroyono saat dihubungi Tempo, Ahad, 21 Desember 2014.
Dengan kekuatan itu, Indroyono mengatakan Kepala Staf TNI Angkatan Laut baru nanti harus mengutamakan penegakan hukum dan keamanan di wilayah perairan Indonesia. Presiden Joko Widodo akan menentukan KSAL baru sebagai pengganti Laksamana Marsetio yang memasuki masa pensiun pada Desember ini. (Baca: Tiga Perwira Ini Diajukan Jadi Calon KSAL)
Beberapa masalah yang harus dituntaskan KSAL baru, menurut Indroyono, antara lain illegal fishing, illegal logging, dan illegal mining. Mengenai diplomasi kelautan, Indroyono menuturkan TNI Angkatan Laut bisa mengambil tindakan sembari menunggu Kementerian Luar Negeri menerima arah kebijakan yang diambil presiden. (Baca: DPR: KSAL Baru Harus Berani Minta Tambahan BBM)
Indroyono mengatakan KSAL baru harus bisa membawa jajaran di angkatannya melaksanakan operasi penegakan hukum dan keamanan laut bersama instansi lainnya di bawah koordinasi Badan Keamanan Laut, sebuah badan yang bertanggung jawab langsung ke presiden. "Operasinya tidak sendiri-sendiri, tapi terintegrasi di bawah komando Bakamla," ujarnya. (Baca: Jokowi Andalkan Kepala Staf TNI AL Baru)
Menurut dia, badan ini akan mengkoordinasikan semua kapal milik instansi yang tergabung di dalamnya, antara lain Angkatan Laut, Polisi Air, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan. (Baca juga: Cara KSAL Baru Kerja Cerdas Versi Anak Amien Rais)
PRIHANDOKO
Topik terhangat:
KSAL Baru | Lumpur Lapindo | Perayaan Natal | Susi Pudjiastuti | Kasus Munir
Berita terpopuler lainnya:
'Kalau Lapindo Salah, Kamu Pikir Jokowi Mau'
Muhammadiyah Tak Haramkan Muslim Ucapkan Natal
10 Penemuan Ilmiah Paling Menghebohkan 2014
Faisal Basri: Premium Lebih Mahal dari Pertamax