TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Golkar versi Munas Jakarta, Yorrys Raweyai, mengatakan suara partai beringin bakal jeblok jika terlalu lama larut dalam kisruh internal. Terjunnya perolehan suara Golkar pernah dirilis Lingkaran Survei Indonesia Jumat lalu. Saat itu, LSI memprediksi Golkar hanya mendapat suara sekitar 8,4 persen.
"Kisruh ini menyebabkan Golkar hanya mendapat suara paling tinggi 6 persen pada 2019," kata Yorrys di kantor DPP Golkar, Senin, 22 Desember 2014. (Baca: Agung Laksono Kukuhkan Kepengurusan Golkar)
Agar suara Golkar tidak turun, Yorrys menginginkan kedua kubu segera islah. "Tak ada alternatif lainnya," kata Yorrys. Andai kata kedua kubu masih memikirkan egonya masing-masing dan lebih memilih ke pengadilan, Yorrys menilai Golkar akan mengalami stagnasi. "Kan, itu memakan waktu yang lama." (Baca: Golkar Islah, Bambang Soesatyo: Belanda Masih Jauh)
Potensi islah semakin terang lantaran kubu Aburizal Bakrie sudah secara resmi mengutus lima orang pula sebagai juru runding meladeni Yorrys. Mereka adalah M.S. Hidayat, Sharif Cicip Sutarjo, Freddy Latumahina, Theo L. Sambuaga, dan Aziz Syamsudin. "Dengan begitu, andai ketemu satu sama lain akan memiliki legalitas mewakili kubunya masing-masing," kata Yorrys.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Terpopuler
Faisal Basri: Premium Lebih Mahal dari Pertamax
Jokowi Janjikan Eva Bande Bebas di Hari Ibu
Jokowi Gampang Diobok-obok, Ini Sebabnya
Gara-gara Tiang Listrik, Wagub Djarot Ngomel
4 Rencana Menteri Susi yang Berantakan