TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia menargetkan jumlah investor baru tahun depan bisa menembus angka 100 ribu. Target itu akan direalisasikan dengan menggandeng berbagai pihak seperti manajemen aset dan anggota bursa. "Salah satu sasaran utama kami adalah kalangan muda," kata Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia Frederica Widyasari di Jakarta, Senin, 22 Desember 2014.
Selain anggota bursa dan manajemen aset, bursa juga akan menggandeng komunitas dan emiten. Emiten diharapkan mampu mendorong karyawannya melantai di bursa. Tahun ini, BEI mengklaim mampu menggaet 88 ribu investor baru.
Jumlah investor tiap tahun tak bisa dihitung secara pasti. Sebab, akun investor yang tergolong tidur atau lama tak aktif biasanya akan dihapus oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia. Menurut Frederica, berdasarkan data BEI, jumlah investor saham saat ini mencapai 450 ribu. "Itu baru saham saja, belum reksdana," kata dia.
Besarnya potensi investor, kata Frederica, juga terdapat pada pasar modal syariah. Dengan jumlah masyarakat muslim yang cukup besar, pasar modal syariah seharusnya bisa tumbuh lebih besar. Namun karena minimnya pengetahuan masyarakat, sektor ini belum terlalu banyak dilirik.
Ia menambahkan, banyak kalangan masih takut investasi saham karena khawatir tergolong aktivitas haram. Hal itu diperparah dengan enggannya masyarakat mempelajari pasar modal lebih lanjut. Bursa menurut dia, akan menjembatani salah persepsi yang selama ini terjadi di masyarakat tersebut.
Salah satu langkah kongkret yang akan dilakukan adalah dengan mendekati calon investor potensial. "Khusus untuk syariah kami juga akan melakukan pendekatan pada Baitul Maal wa Tamwil (BMT)," katanya.
FAIZ NASHRILLAH
Berita Terpopuler
Faisal Basri: Premium Lebih Mahal dari Pertamax
Jokowi Janjikan Eva Bande Bebas di Hari Ibu
Jokowi Gampang Diobok-obok, Ini Sebabnya
4 Rencana Menteri Susi yang Berantakan
Gara-gara Tiang Listrik, Wagub Djarot Ngomel