TEMPO.CO, New York - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengutuk pembunuhan dua perwira polisi New York oleh seorang pria yang selanjutnya bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri. "Saya mengutuk keras pembunuhan terhadap dua perwira polisi di New York City," ucap Obama pada acara liburan Natal di Hawai, Ahad, 21 Desember 2014.
Dua pejabat kepolisian yang tewas akibat dibedil itu bernama Rafael Ramos, 40 tahun, dan Wenjian Liu, 32 tahun. Keduanya diserang dan dicabut nyawanya oleh pria 28 tahun ketika kedua hamba hukum itu berada di dalam mobil patroli yang diparkir. "Pelakunya adalah Ismaaiyl Brinsley," kata William Bratton, seorang komisioner polisi di Departemen Kepolisian New York.
Sejumlah laporan menyebutkan, pembunuhan yang dilakukan oleh Brinsley itu berlatar belakang balas dendam terhadap kematian seorang pria berkulit hitam oleh aparat kepolisian. Menurut laporan koresponden Al Jazeera, John Terret, dari New York, hal itu diketahui dari status yang diunggah Brinsley ke media sosial sebelum melakukan serangan mematikan. Dia menulis, "Sangat kejam, pesan anti-polisi!"
Jaksa Agung AS, Eric Holder, berjanji mendukung upaya Kementerian Kehakiman mengungkap kasus pembunuhan tersebut. Sementara itu walikota New York City, Bill de Blasion, mengatakan, "Kendati kami masih mendalami detail kejadian ini, nampak jelas bahwa kejadian ini akibat pembunuhan. Pejabat kepolisian dieksusi dengan cara ditembak."
Bratton menerangkan, setelah menyerang polisi, Brinsley lari ke stasiun kereta api bawah tanah dan diketahui tewas akibat menembak kepalanya sendiri. Polisi lainnya menjelaskan, Brinsley menembak dan melukai pacarnya di Balitmore sebelum mengendari mobil ke Brooklyn.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler:
Faisal Basri: Premium Lebih Mahal dari Pertamax
Jokowi Janjikan Eva Bande Bebas di Hari Ibu
4 Rencana Menteri Susi yang Berantakan
Jokowi Gampang Diobok-obok, Ini Sebabnya
.