TEMPO.CO, Jakarta- Presiden Joko Widodo mempunyai kebiasan tetap terhadap ibunya, Sujiatmi Notomihardjo, pada setiap masa-masa penting dalam perjalanan hidupnya. Kebiasaan itu adalah sungkem. Jokowi melakukan ini ketika pada masa kampanye presiden, dan menjelang pemilihan Gubernur DKR Jakarta. Tujuan sungkem, memohon doa dan restu. (Baca:Hari Ibu Jatuh 22 Desember Besok, Ini Muasalnya)
Ketika masih calon presiden Joko Widodo, pada Ahad, 13 Juli 2014, pulang ke rumahnya di kawasan Sumber, Banjarsari, Surakarta. Jokowi yang tiba dengan mengenakan kemeja putih lengan panjang langsung menuju rumah pribadinya di Jalan Kutai Utara.
Jokowi didampingi istrinya, Iriana, dan anak keduanya, Kahiyang Ayu
Jokowi pulang kampung karena ingin bertemu dan sungkem dengan ibunya, Sujiatmi Notomihardjo. "Ini hari libur. Sehari ini mau di rumah, ketemu sama keluarga," kata calon presiden yang diusung PDIP, NasDem, PKB, Hanura, dan PKPI ini. (Baca: Jokowi Minta Peringatan Hari Ibu Tidak di Istana)
Adapun kediaman ibu Jokowi tepat berada di belakang rumah Jokowi, yaitu di Jalan Pleret Raya, Sumber, Banjarsari, Surakarta. Ibu Jokowi, Sujiatmi mengatakan kedatangan Jokowi untuk bertemu dengan dia dan keluarga besar. "Tadi sudah sungkem sama saya. Sekarang Jokowi mau istirahat dulu," ucap Sujiatmi waktu itu.
Sebelumnya, menjelang hari pencoblosan Pilkada putaran kedua, calon Gubernur Jakarta, Joko Widodo, menyempatkan diri sungkem kepada ibundanya, Sujiatmi Notomihardjo. Pada Rabu pagi, 19 September 2012, Jokowi sudah tiba di kediaman Bu Noto, sapaan Ibunda Jokowi, di kawasan Sumber, Surakarta. (Baca: Menteri Yohana Petakan Masalah Perempuan dan Anak)
Jokowi sudah tidak asing dengan rumah tersebut. Dia langsung masuk dari pintu belakang. Jokowi hafal betul, bila sepagi itu, pintu gerbang depan rumah biasanya masih terkunci. Dari belakang, ia langsung berjalan ke ruang utama. Di sana, ibundanya sudah menunggu sembari duduk di sebuah sofa. Sebelum ke rumah ibunda, Jokowi memang sudah mengabari kedatangannya melalui telepon.
Tiba di hadapan ibundanya, Jokowi langsung bersimpuh. Kedua tangannya disorongkan untuk menyalami tangan ibundanya sembari berucap permohonan doa untuk menghadapi pemilihan gubernur putaran kedua.
Tangan kanan Bu Noto terus memegang tangan Jokowi. Tangan kirinya digunakan untuk mengusap punggung Jokowi dengan penuh kasih sayang. Dengan lirih, Bu Noto memberikan sejumlah pesan untuk anak bungsunya itu. Bibirnya didekatkan dengan telinga kanan Jokowi agar suara yang lirih itu bisa terdengar dengan jelas.
Dengan berbahasa Jawa, wanita yang telah berdandan rapi itu meminta agar Jokowi tetap semangat. Dia juga mengingatkan agar Jokowi tetap memegang amanat rakyat jika nantinya menang dalam pemilihan. Jokowi juga tidak boleh lupa akan janji-janjinya kepada masyarakat yang diberikan saat berkampanye.
Dengan takzim, Jokowi terlihat beberapa kali menganggukkan kepala, pertanda sudah memahami pesan ibundanya. Pesan ibunda itu diakhiri dengan mencium pipi dan dahi Jokowi. Mereka pun berdiri sembari berpelukan. (Baca: Bogor Tolak Pangkas Jam Kerja Perempuan)
Acara sungkeman yang diwarnai suasana haru itu hanya berlangsung beberapa menit. Usai meladeni sejumlah jurnalis yang ingin wawancara, Jokowi pun bergegas keluar dari rumah tersebut. Jokowi bukannya tidak ingin berlama-lama berada di rumah itu. Namun, Bu Noto memang tidak memiliki waktu banyak lantaran akan bepergian.
Dia harus mengejar pesawat pagi untuk bertolak ke Jakarta.
Tidak hanya memberi restu, Bu Noto juga akan menemani Jokowi selama pemilihan nanti. "Saya berangkat duluan, ditemani anak-anak," kata Bu Noto yang saat itu sudah berdandan rapi, lengkap dengan kerudung warna cokelat.
UKKY PRIMARTANTYO | AHMAD RAFIQ
Baca berita lainnya:
Ical, Lumpur Lapindo, dan Pemberi Harapan Palsu
3 Dalih Pemerintah Jokowi Talangi Utang Lapindo
Alasan TNI AL Tak Penuhi Permintaan Menteri Susi
'Kalau Lapindo Salah, Kamu Pikir Jokowi Mau'
Muhammadiyah Tak Haramkan Muslim Ucapkan Natal