TEMPO.CO, Jakarta - Ketua RT 3 RW 4 Perumahan Puri Brawijaya Permai, Asmoro, menyatakan terduga teroris bernama Adi Margono, 44 tahun, yang ditangkap Datasemen Antiteror 88 tadi malam merupakan warganya. Menurut Asmoro, selama ini, Adi dikenal sebagai pembuat dan penjual kerupuk ikan. “Kerupuknya laris, banyak yang pesan,” kata Asmoro, Selasa, 23 Desember 2014. (Baca: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banyuwangi)
Asmoro menuturkan Adi menjalankan bisnis kerupuk bersama istrinya, Nuning. Adi menempati rumah di Blok L 8 sejak 2012. Di rumah itu, Adi tinggal bersama istrinya yang tengah hamil 5 bulan serta dua anak. Selama ini, istri Adi, ujar Asmoro, selalu menggunakan jubah dan cadar. (Baca: Melindungi Murid, Tiga Guru Dibakar Taliban)
Menurut Asmoro, selama ini, Adi tak menunjukkan gelagat yang mencurigakan. Adi bahkan dikenal berkelakuan baik dan akrab dengan warga. Sugeng, tetangga Adi, mengatakan tak pernah melihat Adi melakukan pertemuan tertutup di rumahnya. “Sehari-hari, dia cuma bikin kerupuk,” ujar Sugeng. (Baca: Inilah Rute 4 WNA Terduga ISIS Sampai ke Poso)
Adi ditangkap tim Detasemen Antiteror 88 pada Senin malam, 22 Desember 2014, sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu Adi baru selesai menjalankan salat Isya berjamaah di Musala Nurul Jannah. Setelah Adi ditangkap, istri dan dua anaknya langsung diboyong ke rumah orang tuanya. Kepala Polres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Soemiharso mengatakan saat ini Adi telah dibawa tim dari Mabes Polri. Tri Bisono tak mau menjelaskan lebih rinci soal jaringan teroris yang diikuti Adi.
IKA NINGTYAS
Terpopuler
Ahok Makan Babi, Ibu-ibu di NTT 'Klepek-klepek'
'Obat', Kode Fuad Amin Rayu Penyidik KPK
Terungkap, Bapak dari Anak Jessica Iskandar
Hadapi Pencuri Ikan, Jokowi Andalkan Panglima Baru