TEMPO.CO, Lamongan - Tim gabungan Detasemen Khusus 88 Antiteror dan Kepolisian Resor Lamongan menangkap terduga teroris Toni Saronggolo, 36 tahun, pada Senin malam, 22 Desember 2014. Pria asal Pare, Kediri, ini disebut-sebut pernah menjadi pengawal Dulmatin, teroris yang terlibat dalam peristiwa bom Bali pertama.
Toni dibekuk saat berada di Kecamatan Glagah. Saat ditangkap, Toni sedang membeli ayam di Jalan Raya Lonjong, Desa Margoanyar, Kecamatan Glagah. Polisi juga menyita sepeda motor Yamaha Jupiter bernomor polisi S-6340-KC yang dikendarai Toni. Sepeda motor tersebut sering dipakai mengangkut ayam dagangan. (Baca berita lainnya: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banyuwangi)
Menurut Wakil Kepala Polres Lamongan Komisaris Aditya Puji Kurniawan, penangkapan terhadap Toni dilakukan Densus 88. Adapun Polres Lamongan lebih bersifat koordinasi sekaligus penunjuk jalan. "Yang bersangkutan memang posisinya sudah terlacak jauh hari sebelumnya. Kami cari momentum yang tepat untuk menangkap," ujar Aditya, Selasa, 23 Desember 2014.
Aditya membenarkan, berdasarkan data Mabes Polri, Toni pernah menjadi pengawal Dulmatin. Namun ia enggan menjelaskan kaitan langsung antara Toni dan Dulmatin. Dulmatin tewas saat disergap polisi di Pamulang, Tangerang Selatan, pada 9 Maret 2010. "Setelah ditangkap, yang bersangkutan langsung dibawa ke Jakarta," tuturnya.
Seusai penangkapan Toni, Polres Lamongan menjaga sejumlah gereja. Sebanyak 580 polisi dibantu satu kompi Brimob Polda Jawa Timur diterjunkan. Apel siaga pengamanan Natal dan tahun baru dipimpin langsung oleh Kapolres Lamongan Ajun Komisaris Besar Sholehan. Penjagaan dimulai Selasa sore ini. (Lihat pula: Brimob Sterilisasi Gereja di Bojonegoro Sore Ini)
SUJATMIKO
Berita Terpopuler:
Film Sutradara Indonesia Masuk Nominasi Oscar
Lulung Cs Dapat Mobil Mewah
Spesies Baru Ditemukan di Parit Terdalam Bumi
Menteri Jonan Marah Gara-gara Harga Tiket