TEMPO.CO, Ohio - Sebuah studi baru menunjukkan jumlah makanan cepat saji yang dikonsumsi anak kemungkinan terkait dengan seberapa baik mereka belajar di sekolah. (Baca: Makanan Cepat Saji Perburuk Kesehatan Mulut)
Para peneliti menemukan bahwa semakin sering anak dilaporkan makan makanan cepat saji di kelas 5, maka semakin rendah peningkatan mereka dalam nilai ujian membaca, matematika, dan sains saat mereka mencapai kelas 8.
"Siswa yang paling banyak makan makanan cepat saji mendapat nilai ujian sekitar 20 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak makan makanan cepat saji," kata Kelly Purtell, penulis utama studi tersebut dan asisten profesor ilmu manusia di The Ohio State University.
"Ada banyak bukti bahwa konsumsi makanan cepat saji ini terkait dengan obesitas, tetapi masalahnya tidak berakhir di sana," kata Purtell sebagaimana dikutip dari Sciencedaily, Senin, 22 Desember 2014. "Mengkonsumsi terlalu banyak makanan cepat saji bisa mengganggu pelajaran anak-anak di kelas."
Hasil itu tidak berubah bahkan setelah para peneliti memperhitungkan berbagai faktor lain yang mungkin menjelaskan mengapa orang-orang yang sering mengkonsumsi makanan cepat saji mungkin mendapatkan nilai tes yang lebih rendah. Termasuk berapa banyak mereka berolahraga, berapa lama mereka menonton televisi, makanan lain yang mereka makan, status sosial ekonomi keluarga mereka, serta karakteristik lingkungan dan sekolah mereka.
Baca Juga:
"Kami berusaha mengendalikan dan memperhitungkan semua faktor yang diketahui dapat mempengaruhi seberapa baik anak-anak melakukan tes ini," kata Purtell.
Purtell melakukan penelitian bersama Elizabeth Gershoff, profesor ekologi manusia di University of Texas di Austin. Hasilnya dipublikasikan secara online dalam jurnal Clinical Pediatrics. Simak berita tekno lainnya di sini.
ERWIN Z. | SCIENCEDAILY
Berita lain
Spesies Baru Ditemukan di Parit Terdalam Bumi
Indosat Resmi Luncurkan Layanan 4G LTE
Amerika Uji Peluru yang Dapat Berubah Arah
Berselfie dengan Leluasa
Ilmuwan LIPI Buat Baja Laterit