TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Anjan Pramuka Putra mengatakan kasus narkotik jenis ganja mengalami peningkatan terbesar sepanjang 2014. Berdasarkan catatan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, peningkatan terjadi hingga 260,39 persen. (Baca: 4 Jaringan Narkoba Jadi Momok, Ini Modusnya)
"Ganja merupakan bahan yang paling sering disalahgunakan, ditunjukkan dari peningkatan tajam hingga 50 kali lipat," kata Brigadir Jenderal Anjan Pramuka Putra di kantor Bareskrim Polri, Cawang, Jakarta Timur, Senin, 22 Desember 2014.
Jumlah barang bukti ganja yang disita kepolisian tahun 2014 sebanyak 56,4 ton. Tahun sebelumnya, kepolisian menyita barang bukti ganja sebesar 15,56 ton. (Baca: Narkoba di Lapas, Integritas Petugas Dipertanyakan)
Sedangkan peningkatan pada jenis sabu sebanyak 105,71 persen. Pada jenis sabu, peningkatan temuan terjadi dari 297,2 kilogram menjadi 611,26 kilogram.
Pada jenis sabu, kepolisian menemukan berbagai modus operandi yang digunakan tersangka. Modus sepanjang 2014 yang banyak digunakan adalah sabu jenis cair yang dikemas dalam botol berbagai produk minuman soda, botol cuka, guci tempat minuman, dan kemasan arak. (Baca: Empat Jaringan Narkoba Dunia Cengkram Indonesia)
Juga temuan sabu kristal yang dikemas dalam filter saringan air, gulungan benang, album foto, disamarkan dengan manisan kulit jeruk, dan dibentuk menyerupai lilin.
Sepanjang 2014, kepolisian mencatat peningkatan kasus narkotik sebanyak 7,12 persen, dari 17.539 kasus pada 2013 menjadi 18.788 kasus di tahun ini. (Baca: Geledah Kampus UKI, BNN Temukan Ganja)
Juga peningkatan jumlah tersangka sebesar 6,62 persen, dari 23.589 tersangka pada 2013 menjadi 25.151 tersangka di tahun ini. (Baca: Kakek-Nenek Ini Dipasok Narkoba Bandar Kakap)
MAYA NAWANGWULAN
Terpopuler
Jokowi Janjikan Eva Bande Bebas di Hari Ibu
4 Rencana Menteri Susi yang Berantakan
Dapat Grasi dari Jokowi, Eva Bande: Ini Keajaiban
Mendapat Grasi dari Jokowi, Siapa Eva Bande?
Ini Calon KSAL Pilihan Menteri Susi