TEMPO.CO , Jakarta: Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan kesiapannya untuk memberikan jaminan hidup bagi para korban lumpur lapindo yang ada di dalam peta terdampak. Jaminan hidup ini akan diberikan kepada korban lapindo apabila Bupati Sidoarjo Saiful Illah mengirimkan surat permohonan jaminan hidup kepada kementerian sosial.
"Kami siap memberikan jaminan hidup jika memang bupati Sidoarjo mengusulkannya, " kata Khofifah usai memberikan kuliah umum di Pusat Pendidikan dan Tugas Umum (Pusdikgasum) Kecamatan Porong Sidoarjo, Selasa, 23 Desember 2014. (Baca: Jokowi Talangi Ical, 13 Ribu Berkas Jadi Agunan)
Berdasarkan pertemuan yang digelar empat hari lalu di Jakarta bersama Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Bupati Sidoarjo Saiful Illah, Presiden Jokowi, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Sosial, belum ada laporan dari Bupati Sidoarjo untuk mengajukan permohonan jaminan hidup untuk membantu warga korban lumpur lapindo. "Jadi, jaminan hidup ini sangat tergantung kepada Bupati Sidoarjo," kata Khofifah.
Hingga saat ini, kata dia, berdasarkan laporan dari Bupati Sidoarjo Saiful Illah persediaan dan jaminan hidup bagi warga korban lumpur masih sangat mencukupi, sehingga tidak membutuhkan jaminan itu. "Kalau nanti diperlukan bisa langsung dikeluarkan," kata Khofifah. (Baca: Kasus Lumpur Lapindo, Desmond: Jokowi Sandera Ical)
Jaminan hidup yang berasal dari kementerian sosial itu bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), adapun nominalnya sebesar Rp 25 ribu tiap hari selama berada di pengungsian. Namun apabila sudah kembali ke rumahnya masing-masing jaminan hidup itu sudah tidak berlaku.
Pernyataan Khofifah ini dikeluarkan untuk menanggapi korban lumpur lapindo yang sejak Selasa malam, 16 Desember 2014 mengungsi di kantor Balai Desa Gempolsari Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo. Sebanyak 100 warga Gempolsari dari 24 kepala keluarga yang menempati 20 rumah mengungsi karena rumah mereka terendam air lumpur lapindo setinggi 30-40 centimeter.
Namun, sejak Senin pagi, 22 Desember 2014 para warga korban lumpur lapindo kembali ke rumahnya masing-masing dan mereka mengosongkan pengungsian. Pasalnya air lumpur yang menggenangi rumah mereka sudah surut, sehingga mereka kembali beraktivitas dengan lancar, termasuk mereka sudah mulai masuk kerja.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita Lain
Film Karya Sutradara Indonesia Masuk Radar Oscar
Bima Arya Segel Gereja, Ini Respons GKI Yasmin
Menteri Jonan Marah Gara-gara Harga Tiket
Kenapa Visi Susi Lebih Jelas Dibanding Puan