TEMPO.CO, Lumajang - Hujan deras dalam waktu lama pada Selasa sore hingga malam, 23 Desember 2014, menimbulkan banjir bandang di alur yang dilewati air di Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang. Dua orang hanyut ditelan air bah yang menerjang Dusun Duk Kolor, Desa Ranuyoso, Kecamatan Ranuyoso.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, dua orang yang hanyut itu ialah Sunarsih, 19 tahun, dan ibunya, Asmad Tona, 65 tahun. Sunarsih bahkan tengah hamil 7 bulan. Ketua Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lumajang Wawan mengatakan kedua korban dilaporkan hilang sejak Selasa sore lalu. (Baca berita lainnya: Mojokerto Siaga Longsor dan Banjir Bandang)
Namun, pada Selasa malam lalu sekitar pukul 23.00 WIB, ujar Wawan, Asmad Tona berhasil ditemukan. Mayat wanita lanjut usia ini ditemukan terjepit di bawah batu padas. Sedangkan anaknya, Sunarsih, belum diketahui. Menurut Wawan, pencarian dilanjutkan pada Rabu pagi, 24 Desember 2014. Pencarian juga melibatkan aparat komando rayon militer dan kepolisian sektor.
Menurut Wawan, Sunarsih dan Asmad Tona diterjang bah ketika sedang melewati jalan yang menjadi alur aliran air hujan. Mereka dalam perjalanan pulang setelah bekerja di ladang. "Di Ranuyoso, tidak ada sungai. Air bah itu datang dari Gunung Lemongan," katanya. (Lihat juga: Banjir Lahar Dingin Terjang Sungai di Kaki Semeru)
Puncak Gunung Lemongan yang juga diguyur hujan, tutur Wawan, kemudian menggelontorkan air bah melewati alur-alur aliran di bawahnya. Alur bah dari Gunung Lemongan tersebut kemudian menerjang alur-alur yang lebih bawah lagi.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita Terpopuler Lainnya:
Rapat Islah di DPP Golkar, Yorris Gebrak Meja?
Polisi Pindahkan Acara Natal Jokowi di Papua
Chandra Hamzah, dari KPK Kini Komisaris Utama PLN
Motor Djarot untuk Blusukan, Berapa Harganya?
Akhirnya, Sofyan Basir Resmi Jadi Dirut PLN