Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Balik ke Beras Lokal, Sehat dan Berdaulat  

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Petani mencabut benih padi varietas lokal genjah rante di Pandak, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (TEMPO/Shinta Maharani)
Petani mencabut benih padi varietas lokal genjah rante di Pandak, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (TEMPO/Shinta Maharani)
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Bibit padi tumbuh subur menghijau pada petak sawah tergenang air. Sarjono, 56 tahun, duduk di timba kecil yang ia balik, menghadap petak bibit itu. Hati-hati Sarjono mencabut akar padi berumur dua puluh hari itu. Lalu, ia mencelupkannya ke dalam kubangan air supaya bersih. Bibit padi selanjutnya ia kumpulkan berjajar. Benih yang Sarjono cabut merupakan varietas padi lokal bernama Genjah Rante. (Baca: Kuliner Sehat Berbahan Pangan Lokal 'Ndeso' )

Petani Gilangharjo, Pandak, Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta ini menanam benih itu pada petak lahan 150 meter persegi. Musim tanam akhir jelang penghujung Desember tahun ini telah tiba, Sarjono bersiap menanam benih padi itu di lahan miliknya. “Ini musim tanam yang baik. Saya ikut pranata mangsa (perkiraan waktu) tanam yang dibicarakan di dalam kelompok tani,” kata Sarjono. (Baca: Bir Jawa Berkhasiat Melangsingkan Tubuh)

Sarjono merupakan anggota kelompok tani Lumbung Tani Lestari. Kelompok tani ini menerapkan sistem pertanian berbasis kemandirian. “Kami hanya menanam benih padi lokal, menggunakan pupuk alami dari kotoran ternak dan dedaunan agar menjadi kompos,” kata Koordinator Bidang Pertanian Koperasi Simpan Pinjam Credit Union Tyas Manunggal Mulyono, Selasa, 23 Desember 2014.

Kelompok tani Lumbung Tani Lestari merupakan anggota Koperasi Tyas Manunggal. Sebanyak 20 petani yang menjadi anggota kelompok. Sarjono satu di antaranya, punya saham di koperasi itu. Kelompok tani telah berdiri sejak enam tahun lalu. Mereka berhimpun ke koperasi sebagai upaya mereka untuk mandiri dalam keuangan.

Koperasi Tyas Manunggal berkantor pusat di Ganjuran, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul. Koperasi ini punya bidang yang berhubungan dengan pertanian, seperti bidang pertanian maupun pangan lokal yang sehat. Selain petani, koperasi ini juga menghimpun anggota dari kalangan pedagang, pegawai negeri sipil, dan aneka jenis pekerjaan lainnya. Jumlah anggota sebanyak 1.300-an orang, dengan aset sekitar Rp 12 miliar.  (Baca: Cerita Keraton Yogya Kecoh Belanda Lewat Kuliner)

Sarjono mengatakan padi jenis Genjah Rante menghasilkan panenan yang baik. Sekali panen, ia bisa memetik 640 kilogram gabah pada petak lahan seluas 150 meter persegi. Sarjono punya total lahan sawah seluas 3 ribu meter persegi. Harga hasil panenan padi varietas lokal itu tak kalah dengan beras nonlokal IR64 yang lebih dikenal oleh masyarakat.

Harga gabah kering jenis Genjah Rante Rp 4.500 per kilogram dan dalam bentuk beras Rp 9.000. Sedangkan harga gabah kering IR64 Rp3.500-4.000 per kilogram. Dalam bentuk beras, IR64 per kilogram berharga Rp 8.600-Rp 9.000. Cita rasa beras lokal Gajah Rante pun tak kalah enak dengan beras IR64.

Sarjono memilih untuk menanam padi varietas lokal karena budi dayanya jauh lebih mudah dibandingkan padi jenis lainnya, seperti IR64 dan jenis padi hibrida. Dia tak perlu menggunakan pupuk kimia dalam dosis besar seperti pada jenis padi nonlokal.  Sarjono hanya menggunakan pupuk dari kotoran sapi miliknya.

Dia mencontohkan untuk lahan dengan panjang sepuluh meter dan lebar satu meter hanya perlu biaya budi daya sebesar Rp 7 ribu. Biaya budi daya ini meliputi pembelian benih dan perawatan padi. Padi Genjah Rante lebih tahan terhadap hama. Sehingga, ia tak perlu keluar duit untuk beli pestisida. “Kalau menanam padi IR64 pasti ongkosnya lebih mahal karena perlu lebih banyak menggunakan pupuk pabrik dan pestisida,” katanya.

Koordinator bidang pertanian Koperasi Simpan Pinjam Credit Union Tyas Manunggal Mulyono mengatakan hampir semua anggota kelompok tani Lumbung Tani Lestari menggunakan benih padi varietas lokal. Setiap hektare petani mampu menghasilkan delapan ton gabah kering dalam sekali panen.

Harga gabah jenis ini tidak anjlok ketika panen raya tiba. Selain varietas Genjah Rante, petani juga menanam varietas lokal lainnya, di antaranya Mentik Susu. Beras produksi petani Kecamatan Pandak ini telah dijual ke Bandung, dan Jakarta secara ajek. “Pasar lambat laun menyukai beras varietas lokal yang lebih sehat dikonsumsi karena tak banyak pupuk kimia dan pestisida,” kata Mulyono. Ia juga jadi penggerak bagi anak muda agar suka menjadi petani.

Selain mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri, mereka rata-rata memiliki tabungan di koperasi. Mereka bisa meminjam uang di koperasi untuk mengembangkan usahanya. Misalnya untuk beternak lele, sapi, kambing, membeli tanah pekarangan, dan memperluas kepemilikan lahan sawah.

Keberhasilan kelompok tani Lumbung Tani Lestari di Gilangharjo Pandak tak lepas dari peran Hery Astono. Ia ketua kelompok tani Lumbung Tani Lestari Dusun Dowaluh, Trirenggo, Bantul. Inisiatif mendirikan kelompok ini muncul setelah gempa menghajar Yogyakarta pada Mei 2006. Tak lama setelah gempa, masyarakat trauma terhadap alam atau lurang bergairah pergi mengolah sawah.

Kondisi ini membuat organisasi non-pemerintah, Koalisi Rakyat Kedaulatan Pangan turun tangan. Supaya masyarakat bangkit, mereka meminjami benih beras merah varietas lokal bernama Saodah. Waktu itu benih ditanam pada lahan seluas dua hektare dan berhasil panen baik. “Ini jadi titik balik sehingga lumbung padi mulai hidup,” kata Hery Astono. Lalu, ia menularkannya kepada kelompok tani di Gilangharjo, Pandak, Kecamatan Trirenggo.

Sebenarnya, petani sudah sejak nenek moyang telah mengenal lumbung padi. Namun lumbung lambat laun mati sejak tahun 1976, akibat kebijakan revolusi hijau Presiden Soeharto. Padi varietas lokal kalah dan terpinggir karena pemerintah gencar mengenalkan varietas baru nonlokal yang tumbuhnya mengandalkan pupuk kimia dan semprotan pestisida.

Sehingga, beras jenis padi nonlokal lebih banyak mendominasi pasaran. Beras varietas lokal “hilang” dari petani. Namun buruk akibatnya, petani tak tertarik menyimpan padi nonlokal di lumbung. Sebab, jenis padi nonlokal pada umumnya tak tahan lama disimpan di lumbung. “Ini beda dengan padi lokal yang tahan lama,” kata Hery Astono.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengatakan lumbung adalah sebuah sistem, bukan hanya sebuah bangunan. Ketika musim paceklik tiba, petani meminjam gabah di lumbung milik kelompok tani. Ketika musim panen tiba, mereka akan mengembalikan gabah yang dipinjam. Mereka menggunakan sistem simpan pinjam 10-12. Jika mereka sebelumnya, misalnya pinjam sepuluh kilogram, ketika panen mengembalikannya 12 kilogram gabah. Kelebihan pengembalian gabah ini menjadi milik bersama dalam koperasi, sekaligus menjadi cadangan menghadapi musim paceklik.

Lumbung menjaga keberlangsungan produksi pertanian. Sebab, lumbung menjaga benih padi. Stok beras akan habis kalau tak ada benih untuk ditanam. “Jadi, lumbung tak semata tumpukan gabah, tapi sitem kemandirian,” katanya.

Petani berdaulat atas pangan, benih, pupuk, dan sukses memasarkan produknya. Mereka tak pernah kelimpungan ketika harga benih naik karena punya cadangan sendiri. Selain itu, ketika pupuk kimia langka, mereka tenang karena mereka mengandalkan pupuk organik yang mereka olah sendiri dari kandang sapi dan kambing miliknya.

Setiap musim panen tiba, di satu lokasi bisa memanen hingga sebelas ton per hektare. Varietas nonlokal bisa panen hingga sepuluh ton per hektare. Ini sekaligus meruntuhkan cap buruk bahwa benih padi varietas lokal itu penyakitan dan rendah produktivitasnya.

Gagasan lumbung padi makin berkembang. Pada tahun 2010, kelompok tani mulai memasarkan produknya yang melimpah. Mereka menjual beras panenannya ke Jakarta dan Bogor. Satu keluarga petani rata-rata mampu menjual seratus kilogram beras dalam sekali musim panen.

Tabungan petani di koperasi adalah satu di antara cara untuk mengukur petani di desa itu sejahtera. Aset koperasi setiap tahun selalu berkembang. Tahun 2013, misalnya, aset Koperasi Simpan Pinjam Tyas Manunggal sebesar Rp 12 miliar. Pada akhir tahun 2012, aset koperasi sebesar Rp 9 miliar. Ada kenaikan aset yang lumayan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

22 hari lalu

Pengunjung mengunjungi salah satu stan pameran kerajinan tangan Inacraft 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu 28 Februari 2024. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, mengklaim Indonesia memiliki pangsa pasar sekitar 1,25 persen dalam industri kerajinan di dunia. TEMPO/Tony Hartawan
Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

Menteri Teten mengatakan bahwa RUU Perkoperasian untuk penguatan kelembagaan.


MenkopUKM Minta DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

34 hari lalu

MenkopUKM Minta DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

Menteri Koperasi dan UKM atau MenKopUKM, Teten Masduki, kembali meminta dukungan Komisi VI DPR RI agar legislatif segera membahas Rancangan Undang-Undang atau RUU tentang Perubahan Ketiga Atas UU No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.


MenKopUKM Desak DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

34 hari lalu

MenKopUKM Desak DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

Menteri Koperasi dan UKM atau MenKopUKM, Teten Masduki, kembali meminta dukungan Komisi VI DPR RI agar legislatif segera membahas Rancangan Undang-Undang atau RUU tentang Perubahan Ketiga Atas UU No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.


Terkini Bisnis: Koalisi Sebut BUMN Dikonversi Jadi Koperasi Berbahaya, Sosok Darma Mangkuluhur yang Akan Bangun Lapangan Golf Rp 1,2 T

8 Februari 2024

Sejumlah tamu berfoto bersama di depan logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis 2 Juli 2020. Kementerian BUMN meluncurkan logo baru pada Rabu (1/7) yang menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh tantangan sekaligus kesempatan. ANATAR FOTO/Aprillio Akbar
Terkini Bisnis: Koalisi Sebut BUMN Dikonversi Jadi Koperasi Berbahaya, Sosok Darma Mangkuluhur yang Akan Bangun Lapangan Golf Rp 1,2 T

Tomy menanggapi ramainya wacana BUMN dikonversi menjadi berbasis koperasi yang dilontarkan tim pemenangan Capres nomor urut 1 Anies-Muhaimin.


Ramai Wacana BUMN Jadi Koperasi, Koalisi: Berbahaya, 1,6 Juta Pegawai Menjadi Pengangguran

8 Februari 2024

Sejumlah tamu beraktivitas di dekat logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis 2 Juli 2020. Kementerian BUMN meluncurkan logo baru pada Rabu (1/7) yang menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh tantangan sekaligus kesempatan. ANATAR FOTO/Aprillio Akbar
Ramai Wacana BUMN Jadi Koperasi, Koalisi: Berbahaya, 1,6 Juta Pegawai Menjadi Pengangguran

Ketua Koalisi Masyarakat Peduli BUMN Maju Tomy Tampatty sangat menyesalkan adanya wacana BUMN dikonversi berbasis koperasi.


Anies soal Narasi Pembubaran BUMN: Tidak Benar, Itu Fitnah yang Tak Masuk Akal

7 Februari 2024

Calon presiden Indonesia nomor urut 01, Anies Baswedan memberikan pidato politik saat kampanye akbar di Padepokan Kalisoga, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Selasa, 30 Januari 2024. Anies berjanji akan meningkatkan perekonomian di wilayah Pantura. Anies juga menyampaikan sejumlah gagasan lain, terutama masalah pupuk. Dalam pidatonya jika nanti terpilih menjadi presiden, di 100 hari kepemimpinannya, Anies berjanji akan menyelesaikan permasalahan tata niaga pangan dan permasalahan pupuk. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Anies soal Narasi Pembubaran BUMN: Tidak Benar, Itu Fitnah yang Tak Masuk Akal

Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan angkat bicara soal adanya narasi pembubaran BUMN yang belakangan ramai dibicarakan.


Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.


Ide BUMN Jadi Koperasi, Pengamat: Pernyataan Saya Dipelintir, Mengonversi Bukan Membubarkan

5 Februari 2024

Pengamat ekonomi Suroto. ANTARA
Ide BUMN Jadi Koperasi, Pengamat: Pernyataan Saya Dipelintir, Mengonversi Bukan Membubarkan

Pengamat koperasi Suroto angkat bicara soal tanggapan Menteri BUMN Erick Thohir terhadap pernyataannya tentang perubahan perusahaan negara dari basis perseroan menjadi koperasi.


Timnas AMIN Dorong BUMN jadi Koperasi, Erick Thohir: Sungguh Ironis, Memunculkan Pengangguran Baru

4 Februari 2024

Erick Thohir saat menyampaikan orasi dalam acara
Timnas AMIN Dorong BUMN jadi Koperasi, Erick Thohir: Sungguh Ironis, Memunculkan Pengangguran Baru

Erick Thohir angkat bicara menanggapi wacana pembubaran BUMN dan diubah menjadi badan usaha koperasi.


Mengenal Contract Farming yang Ditawarkan Anies-Cak Imin, Begini Kata Pengamat

31 Desember 2023

Calon Presiden dan Wakil Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kanan) mengumumkan sejumlah nama baru anggota Timnas AMIN di Jakarta, Selasa, 21 November 2023. Timnas AMIN menambah sejumlah posisi dalam jajaran Timnas, mulai dari Dewan Pembina, Pelatih, Dewan Pertimbangan, Dewan Penasehat, Deputi Dewan Pakar, serta Tim Kampanye Daerah yang diisi oleh sejumlah tokoh politik, kyai dan aktivis yang semuanya mencapai 700 orang. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Mengenal Contract Farming yang Ditawarkan Anies-Cak Imin, Begini Kata Pengamat

Anies-Cak Imin meyakini program contract farming yang mereka usung dapat memutus mata rantai distribusi dan membantu stabilisasi harga pangan.