TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Daerah Pemilihan II Jawa Barat (Kabupaten Bandung dan Bandung Barat), Rachel Maryam, mengunjungi korban banjir Banjaran, Bandung selatan, selama masa reses. Dalam kunjungannya, politikus Partai Gerindra itu mengatakan solusi memindahkan warga Banjaran dari lokasi langganan banjir adalah hal yang mustahil. (Baca: Banjir Bandung Selatan, Pengungsi Capai 12 Ribu)
Penduduk Banjaran, kata dia, tergolong kelas menengah ke bawah. Bila harus pindah, mereka tak akan punya dana untuk menalangi segala biaya hidup di daerah baru. "Kalau tanah milik mereka di Banjaran dijual, mereka takut tak laku karena lokasi banjir," kata Rachel saat dihubungi, Kamis, 25 Desember 2014. (Baca: Banjir Bandung Selatan Rendam 36 Ribu Rumah)
Apalagi, kata dia, kebanyakan penduduk Banjaran bermatapencaharian sebagai petani sayur. "Tidak bisa asal pindah karena tidak semua daerah di Bandung bisa dipakai menanam sayuran," kata mantan model ini.
Karena itu, solusi satu-satunya adalah memperbaiki kualitas lingkungan Banjaran. Dari drainase, kualitas Sungai Citarum, dan kebiasaan masyarakat sekitar. "Saya akan terus mendesak pemerintah daerah dan provinsi agar tuntas menangani Banjaran," kata politikus 34 tahun ini.
Selama mengunjungi Banjaran, Rachel mendapat banyak masukan dari warga. Ia juga menyempatkan diri membawa bantuan makanan dan obat-obatan. "Kami membuat dapur umum di pengungsian dan menghibur anak-anak dengan bernyanyi agar tidak trauma," katanya.
Pemerintah Kabupaten Bandung menetapkan kasus banjir bandang yang melanda Bandung bagian selatan menjadi tanggap darurat bencana. Sebanyak 36 ribu rumah di 9 kecamatan terendam air. Lebih dari 6.300 orang masih mengungsi.
INDRI MAULIDAR
Terpopuler
Mundur dari Dunia Hiburan, Artis Ini Pilih Mengaji
'King Suleiman' di ANTV Diprotes, Ini Sikap KPI
Tantang SBY, Max Sopacua: Saya Tak Mau Buang Waktu