TEMPO.CO, Pasuruan - Kediaman pengikut Islamic State Iraq and Syiria (ISIS) Salim Mubarok Attamimi di Pasuruan tak berpenghuni. Halaman rumah yang terletak di RT 5 RW 6, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Panggung, Kota Pasuruan, itu ditumbuhi rumput liar. Dedaunan berserakan di seluruh sudut halaman yang tampak tak terawat. Pintu pagarnya dirantai dan digembok.
"Rumah ini dulu ditinggali ibunya, Faridah, dan kakaknya, Yayak," kata warga setempat, Abdullah, Jumat, 26 Desember 2014. Namun sejak Juli 2014 Faridah dan Yayak meninggalkan rumah tersebut. Rumah itu diwariskan kepada Salim setelah ayahnya, Mubarok, meninggal. Namun Salim memilih pindah ke Malang dan menyewa sebuah rumah. (Baca berita terkait: ISIS Pengancam TNI Dulunya Suka Meresahkan Warga)
Sejak Mei 2014, Salim memboyong istri dan lima anaknya, tiga anak kandung dan dua anak angkat, ke Suriah. Sebelum keluarganya diboyong, Salim lebih dulu bergabung dengan ISIS dan sempat beberapa kali balik ke Pasuruan.
Salim yang kelahiran 1975 ini merupakan anak tunggal pasangan Mubarok dengan Faridah. Mubarok dan Faridah sendiri saat menikah telah berstatus sebagai duda dan janda. Mubarok membawa lima anak sedangkan Faridah beranak tiga.
Faridah sempat membuka usaha menjadi agen jasa pengerah tenaga kerja di Pasuruan. Sedangkan rumahnya sendiri dia jual sebelum kemudia tinggal bersama Salim. Selama di Pasuruan, Salim bekerja sebagai penjual susu segar. Susu tersebut diambil dari Kecamatan Grati dan diedarkan ke sejumlah toko dan pelanggan di Pasuruan. (Baca: Panglima TNI Jadi Incaran ISIS, Pengamat: Wajar)
Selama beberapa tahun, ia memasok susu mengendarai sepeda motor berkeliling Pasuruan. Hasil berjualan susu tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Salim menamatkan sekolah menengah pertama di sebuah sekolah swasta di Pasuruan. Selama sekolah ia dikenal baik dan tak banyak berulah. "Anaknya baik dan tak aneh-aneh," kata teman SMP Salim, Abdul Syukur.
Nama Salim mencuat setelah muncul dalam video berjudul Ancaman Wahabi terhadap Polisi, TNI dan Densus 88, Banser di YouTube pada 24 Desember 2014. Video berdurasi 4 menit 1 detik itu menampilkan sosok Salim yang mengenakan baju army look. Dia berbicara dalam bahasa Indonesia, dengan sedikit logat Arab, sembari sesekali mengutip ayat Al-Quran. (Baca juga: Video ISIS Ancam TNI Beredar di YouTube)
Pada awal tayangan, dia langsung menyebut Panglima TNI Jenderal Moeldoko, kepolisian, dan Banser dengan sebutan laknatullah alaihi. Dia mengaku menunggu kedatangan TNI, Polri, dan Banser yang dikabarkan akan memerangi ISIS. "Apabila kalian tidak datang kepada kami, kami akan datang kepada kalian," ujarnya.
EKO WIDIANTO
Berita Terpopuler Lainnya:
ISIS Ancam TNI, Kapuspen: No Comment
Akhir Tahun, SBY dan Keluarga Keliling Amerika
Tak Rapat di Hotel, Menteri Yuddy : Hemat Rp 1,2 T
ISIS Pengancam TNI Mengumpat dengan Makian Kotor
Dituduh KPK Hambat Menteri Susi, Ini Reaksi TNI
Uskup Agung: Jangan Hubungkan ISIS dan Islam