TEMPO.CO, Jakarta - Warga Muara Angke, Jakarta Utara mulai bersiap menyambut puncak musim hujan yang diperkirakan datang pada Januari 2015. Sejumlah warga sibuk membersihkan selokan agar air tak menyumbat sehingga memperparah genangan. "Sudah sepekan terakhir (bersih-bersih)," kata Kuntoro, Sekretaris RW 11 Muara Angke Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Sabtu, 27 Desember 2014.
Kuntoro menjelaskan, banjir sebenarnya tetap akan menggenangi kawasan Angke meskipun selokan dan gorong-gorong telah dibersihkan. Pasalnya, ketinggian tanah di wilayah yang dihuni nelayan ini lebih rendah dari laut. "Tidak ada hujan pun akan tetap tergenang. Tapi, ya, tetap berusaha, lah," kata Kuntoro lagi. "Paling tidak banjirnya tak semakin tinggi dan cepat surut." (Baca: Wagub Djarot Minta Wali Kota Hibur Korban Banjir)
Sisa kegiatan bersih-bersih warga masih terlihat. Tak jauh dari Pasar Muara Angke, misalnya, tumpukan karung berwarna putih tersusun di pinggir selokan. Karung-karung ini berisi lumpur yang diambil dari selokan. (Baca: Banjir, Wagub Djarot: Tak Sehat Ngungsi Terus)
Kawasan Muara Angke memang menjadi salah satu wilayah yang disebut Pemerintah Kota Jakarta Utara sebagai titik rawan banjir. Musababnya, daerah ini terjepit di antara Teluk Jakarta dan Kali Adem. Jika tak terkena luapan kali, kawasan ini terendam air pasang. (Baca: Hujan Deras, di Mana Saja Titik Banjir Jakarta?)
Badang Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan deras dan pasang akan melanda kawasan Ibu Kota mulai Januari mendatang. Fenomena ini akan terjadi hingga awal Februari. (Baca juga: Ini Persamaan Banjir di Indonesia dan Malaysia)
ARIE FIRDAUS
Topik terhangat:
Banjir | Natal dan Tahun Baru | 10 Tahun Tsunami | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi: Minta Apa pun Saya Beri, Asal Swasembada
Memperkosa, Petugas Bandara Terancam 12 Tahun Bui
Reaksi Jokowi Soal Namanya yang Dicatut Gajah
Tanggul Lapindo Jebol, Ical Liburan ke Eropa