TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mendatangi kediaman Gubernur Jakarta Basuki Thajaja Purnama atau Ahok di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara.
Ahok berujar pertemuan itu bertujuan membahas perombakan pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI pada awal tahun 2015 mendatang. "Kami bicarakan soal reformasi birokrasi dan banjir," kata Ahok di kediamannya, Sabtu, 27 Desember 2014. (Baca: Rayakan Natal, Ahok Tak Biasa Tukar Kado)
Djarot datang bersama istrinya, Happy Farida, ketiga anak Djarot, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Djarot mengenakan kemeja batik lengan panjang berwarna coklat dan pantalon hitam, sedangkan Prasetio mengenakan kaus hitam berkerah yang dipadu dengan celana jins. Adapun Ahok mengenakan kaus hitam dan celana panjang berwarna coklat. (Baca: Natal, Ahok Gelar Open House di Belitung)
Ahok menuturkan, perombakan tersebut dilakukan usai rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015 disahkan. Ahok berujar perombakan bertujuan mencari pegawai negeri yang kompeten dan berintegritas. Mereka, kata Ahok, akan mengisi jabatan-jabatan strategis di jajaran satuan kerja perangkat daerah. (Baca: Ahok Ingin Hilangkan Papan Reklame dari Jakarta)
Perombakan ini, kata Ahok, bersifat mendesak untuk segera terlaksana. Alasannya, pemerintahannya hanya bersisa sekitar tiga tahun lagi. Sementara itu, banyak sekali target program yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tersebut. (Baca: Ahok Klarifikasi Disebut Benci Orang Miskin)
Selain itu, Ahok berujar, perombakan juga harus segera dilakukan lantaran adanya faktor internal di dalam tubuh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurut Ahok, masalah utamanya bukan hanya terletak pada pegawai yang memang kinerjanya buruk, namun ada kelompok lain yang sebenarnya berkelakuan baik tapi memilih 'bermain aman'. "Pegawai yang baik tapi kinerjanya buruk juga kami stafkan," kata Ahok. (Baca: Ahok Lapor Jokowi Gara-gara Listrik)
Ihwal banjir, Ahok mengatakan, genangan yang terjadi tak separah tahun lalu. Alasannya, Ahok berujar Pemerintah DKI sudah mengoptimalkan pengoperasian pompa air di wilayah Jakarta Utara. Ahok bertutur volume genangan yang terjadi di musim penghujannya ini sudah berkurang. "Memang perlu waktu, tapi kali ini volumenya sudah berkurang," ujar Ahok. (Baca juga: Ahok Makan Babi, Ibu-ibu di NTT 'Klepek-klepek')
LINDA HAIRANI
Topik terhangat:
Banjir | Natal dan Tahun Baru | 10 Tahun Tsunami | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi: Minta Apa pun Saya Beri, Asal Swasembada
Reaksi Jokowi Soal Namanya yang Dicatut Gajah
Tanggul Lapindo Jebol, Ical Liburan ke Eropa