TEMPO.CO, Solo - Pusat perdagangan tekstil dan garmen Pasar Klewer, Solo, ludes setelah terbakar selama sekitar enam jam. Api sulit dijinakkan lantaran pasar berisi bahan-bahan yang mudah terbakar. Bahkan api tetap berkobar meski seluruh bangunan telah hangus.
Mobil pemadam kebakaran hilir mudik memadamkan api. Mobil pemadam tersebut dikerahkan dari Surakarta, Sukoharjo, Boyolali, Klaten hingga Karanganyar. Bahkan, mobil water canon milik polisi juga dikerahkan untuk memadamkan api. (Baca: Pasa Klewer Kebakaran, Berapa Omzet Hariannya?)
Api pertama kali terlihat di lantai dua sebelah ujung barat. Angin yang bertiup kencang membuat api merembet hingga ke ujung timur pasar. Besarnya kobaran api membuat hanya segelintir pedagang yang berani menyelamatkan barang-barangnya. (Baca: Pasar Klewer Kebakaran, Pengunjung Sekaten Bubar)
Suara gemuruh berkali-kali terdengar dari bagian dalam pasar. Diduga suara tersebut berasal dari tembok bangunan di lantai dua yang runtuh. Kondisi itu membuat bagian dalam kios di lantai satu juga terbakar meski bangunannya terlihat masih utuh dari luar. (Baca: Warga Hambat Proses Pemadaman Pasar Klewer)
"Hidran di sekitar pasar tidak berfungsi," kata Wahyudi, warga di sekitar Pasar Klewer. Akibatnya, penanganan kebakaran terhambat. Mobil pemadam harus mencari hidran di daerah lain yang lebih lancar. (Baca juga: Alasan Pasar Klewer Jadi Pusat Batik)
AHMAD RAFIQ
Topik terhangat:
Banjir | Natal dan Tahun Baru | 10 Tahun Tsunami | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Golongan Listrik Ini Tak Disubsidi per 1 Januari
Faisal Basri Sebut Harga Premium di 'Ruang Gelap'
Hujan Deras, di Mana Saja Titik Banjir Jakarta?