TEMPO.CO, Jakarta - TNI Angkatan Udara bergabung dengan Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) mencari pesawat AirAsia QZ8501. "Kami fokus menyisir di sekitar perairan Tanjung Pandan, Bangka Belitung," kata Komandan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama Sri Pulung di Jakarta, Senin, 29 Desember 2014. (Baca: SBY Doakan Penumpang AirAsia QZ8501)
Pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak pada Ahad pagi, 28 Desember 2014. Pesawat hilang kontak dengan menara pengawas di sekitar Tanjung Pandan, Belitung Timur. Pesawat ini mengangkut 155 penumpang dan tujuh kru. (Baca: Cari Air Asia Jatuh, TNI AU Kerahkan 5 Pesawat)
Menurut Sri, TNI AU membantu menyisir wilayah perairan Tanjung Pandan seluas 24.480 kilometer persegi. Dua pesawat jenis Hercules C-130 berkode Alpha 1319 dan Alpha 1323 dikerahkan. "Alpha 1319 terbang mengarah ke utara-timur Tanjung Pandan, sedangkan Alpha 1323 terbang ke sisi utara-barat," ujarnya.
Tiap pesawat berisi satu tim yang beranggotakan 15 prajurit TNI AU. Dalam tim itu, tutur Sri, terdiri atas prajurit yang ahli di bidang navigasi, komunikasi radio, mesin pesawat, dan SAR.
Sri mengatakan kemungkinan pencarian AirAsia pada hari ini terhambat cuaca di sekitar Bangka Belitung. Untuk mengatasi kendala itu, TNI AU menyiapkan strategi terbang rendah. Strategi ini juga sebagai cara efektif mendeteksi obyek di sekitar perairan Tanjung Pandan. "Pesawat Hercules akan terbang rendah di kisaran 3.000 kaki," ujarnya.
RAYMUNDUS RIKANG
Berita terkait:
Netizen Heboh Bahas AirAsia yang Hilang
Cari AirAsia, Korsel Kirim Satu Pesawat
Posko Utama Informasi AirAsia di SAR Babel
AirAsia Hilang, Ini Dugaan JK
Posko Psikologis untuk Keluarga Penumpang AirAsia