TEMPO.CO, Pekalongan - Ketua Paguyuban Perajin Batik Pasir Sari Kota Pekalongan Sodikin H.S mengatakan ratusan buruh perajin batik di Pekalongan terancam menganggur setelah kebakaran yang melanda Pasar Klewer, Solo, Sabtu lalu. “Karena mayoritas perajin batik Pekalongan menggantungkan hidup dari Pasar Klewer,” kata Sodikin, Senin, 29 Desember 2014.
Menurut dia, ada empat pasar yang menjadi tumpuan perajin batik Pekalongan, yakni Pasar Tanah Abang Jakarta, Pasar Klewer Solo, Pasar Beringharjo Yogyakarta, dan Pasar Turi Surabaya. Khusus untuk Pasar Klewer, dia melanjutkan, 60 persen batik yang dijual berasal dari Pekalongan. (Baca juga: Polisi Selidiki Kebakaran Pasar Klewer)
Pasar Klewer yang menjadi pusat perdagangan teksil terbesar di Solo itu terbakar pada Sabtu, 27 Desember 2014, pukul 20.00 WIB. Api baru bisa ditaklukkan tim pemadam kebakaran, Senin pagi ini, sekitar pukul 06.00 WIB. Walhasil, jika dihitung-hitung Pasar Klewer terbakar selama 34 jam.
Sodikin melanjutkan, saat ini ada 300 perajin batik Pekalongan memilih untuk mengurangi jumlah produksinya. Padahal sebelumnya, satu perajin bisa mengirim sekitar seratus kodi (satu kodi sama dengan dua puluh lembar kain) batik ke Pasar Klewer setiap pekan.
Walhasil, jika perajin mengurangi produksinya, akan berpengaruh pada jumlah buruh yang mereka pekerjakan. Di Pekalongan, setiap perajin batik mempekerjakan sekitar sepuluh hingga seratus orang buruh. “Kalau satu perajin mengurangi dua buruh saja, ada 600 pengangguran baru selama menunggu pedagang Pasar Klewer beroperasi lagi,” ujar Sodikin. (Baca juga: Pasar Klewer Terbakar, Pengrajin Batik Pekalongan Pusing)
Masalah lain yang menghantui perajin batik Pekalongan adalah risiko tidak mendapat bayaran dari batik yang sudah dikirim ke pedagang Pasar Klewer. Menurut Solikin, para perajin hanya bisa pasrah dengan risiko kerugian tersebut. “Semua tergantung niat baik pedagang di Klewer,” katanya.
Salah satu perajin batik Kota Pekalongan, Rusdiyanto, mengaku sudah mengurangi produksinya sekitar 20 persen. Kini Rusdiyanto hanya menyediakan batik untuk memenuhi permintaan dari Pasar Beringharjo, Pasar Turi, dan Pasar Pekalongan. “Soal rencana pengurangan tenaga kerja, kami menunggu perkembangan pasar saja,” kata Rusdiyanto.
DINDA LEO LISTY
Terpopuler
Daftar Nama Kru dan Penumpang AirAsia
Posisi 2 Pesawat Ini Dekat dengan AirAsia QZ8501
Beredar Broadcast Semua Penumpang AirAsia Selamat
Tak Baca Email, 10 Penumpang AirAsia Batal Terbang
Lima Teori Hilangnya Pesawat Air Asia