TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Masduki, 30 tahun, tenaga kerja Indonesia asal Kediri, Jawa Timur, yang bekerja di sektor konstruksi, ditemukan tewas. Di tubuhnya ditemukan sejumlah luka, yakni di punggung, kepala, dan tangan akibat dikeroyok beberapa orang tak dikenal pada Ahad malam, 28 Desember 2014, Kuala Lumpur, Malaysia.
Bersama beberapa kawannya, Masduki berniat menonton konser Festival Nusantara yang dimeriahkan para penyanyi Indonesia, di antaranya Slank di Stadion Bukit Jalil.
Imam, salah seorang teman Masduki, menuturkan ia bersama beberapa kawannya datang ke Bukit Jalil dengan menyewa bus. Beberapa saat setelah turun, tiba-tiba datang bus lain dengan sekitar 30 penumpang. "Tak ada angin, tak ada hujan, tiba-tiba sekitar 30 orang yang baru turun dari bus menyerang rombongan kami membabi buta dengan parang," kata Imam. (Baca: Kasus Penyiksaan TKI di Malaysia)
Mendapat serangan mendadak, rombongan Imam langsung kocar-kacir. Walaupun mayoritas bisa melarikan diri, namun ternyata ada tiga orang yang tertinggal, salah satunya Masduki, yang dikeroyok dan langsung meninggal di tempat kejadian. Adapun dua orang lain berhasil diselamatkan dan langsung dibawa ke rumah sakit.
Wakil Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Hermono menyayangkan tawuran yang terjadi menjelang konser Festival Nusantara. "Sangat disayangkan, konser yang seharusnya menjadi ajang kita melepas kangen malah diwarnai dengan tawuran," kata Hermono, saat ditemui di Bukit Jalil. (Kasus TKI di Malaysia, Baca di Sini)
Hermono mengaku langsung mencari data korban untuk mengurus kepulangan jenazah. "Kami sedang mengumpulkan data korban juga keluarga yang bisa dihubungi untuk pengurusan jenazah," katanya.
Belum diketahui dari kelompok mana asal penyerang itu. Kasus ini sedang ditangani pihak kepolisian Malaysia.
Masrur (Kuala Lumpur)
Berita lain:
Awan Cumulonimbus Ancam Pencarian Air Asia
Firasat Buruk Keponakan Penumpang Air Asia
Bandara Babullah Ternate Dibuka Kembali
Jokowi: Papua Sangat, Sangat, Sangat Kaya, Namun...
Cari AirAsia,TNI AU Sisir Perairan Tanjung Pandan