TEMPO.CO, Jakarta - Basarnas hingga saat ini belum menangkap sinyal emergency Locator transmitter (ELT) pesawat AirAsia yang hilang kontak. ELT dan pinger adalah dua alat penting yang menempel di black box, berfungsi membantu navigasi jika terjadi kondisi darurat. (Baca: Awan Cumulonimbus Ancam Pencarian Air Asia)
"Kami belum menangkap sinyal ELT," kata Ketua Basarnas Marsekal Madya TNI Bambang S. kepada wartawan di Jakarta, Senin, 29 Desember 2014. (Baca: Seperti Apa Jalur AirAsia Versi Flightradar24?)
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi Tatang Kurniadi sebelumnya menuturkan ELT dan pinger akan memancarkan sinyal yang akan memudahkan melacak koordinat ketika ada kondisi darurat seperti jatuh atau kecelakaan," ujar Tatang, Ahad, 28 Desember 2014. (Baca: Bantu Cari Air Asia, Malaysia Siapkan 3 Kapal)
ELT, kata Tatang, akan mengirimkan sinyal ke satelit jika terjadi dentuman atau hentakan keras. Kebanyakan dalam kasus kecelakaan pesawat di darat, penentuan koordinat lokasi kecelakaan mudah dilakukan karena ada ELT yang akan mengirimkan sinyal. "Sinyal dari alat itu akan ditangkap oleh Basarnas. Basarnas yang punya pemantaunya," tutur Tatang.
ODELIA | DINI PRAMITA
Berita terkait:
Ani Yudhoyono Doakan Penumpang Air Asia
5 Teori Hilangnya Pesawat Air Asia
Anak Pilot Air Asia: Papa Cepat Pulang
Slank Heningkan Cipta untuk Air Asia di KL
Kenangan Keluarga Bersama Pilot Air Asia Irianto