TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya belum menetapkan status tersangka terhadap enam orang pendukung jaringan Islamic State Iraq and Syria (ISIS) yang ditangkap di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu lalu. Sebab, polisi belum menemukan bukti keterkaitan mereka dengan ISIS.
"Kami belum dapat bukti mereka ke Suriah untuk gabung dengan ISIS," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto kepada Tempo , Ahad, 28 Desember 2014. Sejauh ini, berdasarkan pengakuan mereka, mereka pergi ke Suriah untuk beribadah. "Mereka menganggap ke sana bisa mendekatkan diri kepada Tuhan." (Baca: Enam Terduga ISIS Sempat Mangkal di Cibubur)
Selain itu, menurut Heru, pihaknya menangkap mereka yang mendukung ISIS sebagai upaya mencegah berkembangnya organisasi terlarang tersebut. "Di sini belum ada aturan soal masuk organisasi terlarang dapat dipidana," ujarnya. Sehingga upaya yang dilakukan adalah preventif. "Mereka ditangkap karena hendak ke Suriah pakai dokumen palsu."
Untuk ini, kata dia, mereka yang ditangkap di bandara itu hanya dikenakan Pasal 226 KUHP tentang pemalsuan dokumen paspor. "Mereka hendak berangkat ke Suriah memakai dokumen palsu," kata Heru. (Baca: Terduga ISIS Dibidik dengan Pidana Pemalsuan)
Sebelumnya, enam orang yang diduga akan berangkat ke Suriah terkait dengan ISIS ditangkap di Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu dinihari. Mereka menggunakan dokumen palsu untuk dapat berangkat. Tiga orang di antaranya diketahui sebagai satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami-istri dan anak perempuannya.
Mereka adalah Abdullah Jabbar Rauf Sutarman, 38 tahun, Nurlaeli alias Ratna Pratiwi Sulaiman (38), NB (Ainun Mardiyah alias Nabil Ayip Jabbar) (10), Ashar alias Ashar Jamil Lahar (19), Muhammad Ashar Bahtiar (48), dan Ahmad Abdullah Halido Bunaha (17).
Polisi pun menangkap satu orang lain yang diduga menampung keenam orang itu sebelum akan berangkat ke Suriah. Orang itu Muhammad Amin yang ditangkap di Cibubur, Jakarta Timur. Heru mengatakan, dia pun belum dikenakan pasal tertentu. "Kami masih lakukan pemeriksaan. Kami akan koordinasi dengan Densus 88," katanya.
NINIS CHAIRUNNISA
Baca juga:
ATC Sempat Siapkan Jalur Baru untuk Air Asia
Air Asia Hilang, Penyisiran di Titik Pertama Nihil
Ini Daftar Kecelakaan Pesawat Terbang Indonesia