TEMPO.CO , Jakarta: Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan pemerintah dan bank sentral sudah melakukan koordinasi untuk menghadapi inflasi. "Kami tengah mengupayakan langkah penanggulangan," ujar Agus di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin petang, 29 Desember 2014.
Agus mengatakan, pemerintah akan lebih aktif dalam mengendalikan harga. Terutama pada harga yang diatur pemerintah dan harga fluktuatif makanan. "Kalau dibiarkan, angka inflasi year-on-year bisa mencapai 8,1-8,2 persen," kata Agus. (Lihat: Pemerintah Tetapkan Asumsi untuk RAPBN Perubahan 2015)
Selain itu, Agus juga menyambut baik persiapan pemerintah dalam menyiapkan kebijakan ihwal subsidi tetap BBM yang lebih struktural. Menurutnya pengurangan subsidi BBM pada November lalu akan berdampak baik untuk jangka menengah. (Baca: Harga BBM Sudah Sesuai Harga Pasar Dunia)
Ia mengatakan, efek buruk jangka pendek kenaikan harga BBM sedang dirasakan pada bulan ini. Pada bulan November, "Dampak pengurangan subsidi BBM sebesar 0,6 persen," ujarnya. Sedangkan pada bulan Desember pengaruhnya mencapai 2,1-2,2 persen.
Pengaruh kenaikan harga BBM bersubsidi menjadikan inflasi Desember adalah inflasi terbesar dibandingkan bulan-bulan lain pada 2014. Selain kenaikan harga BBM, Agus mengatakan, hari raya Natal dan tahun baru juga ikut memberi kontribusi terhadap kenaikan inflasi. (Baca juga: Golongan Listrik Ini Tak Disubsidi per 1 Januari)
ANDI RUSLI
Terpopuler
Lima Teori Hilangnya Pesawat AirAsia
Tak Baca Email, 10 Penumpang AirAsia Batal Terbang
Pelaut Ini Mengaku Lihat Pesawat Mirip AirAsia
AirAsia Hilang, Nelayan Ini Dengar Ledakan di Belitung
Rumor AirAsia Ditemukan, Apa Kata Angkasa Pura I?