TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah acara penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia, Selasa, 30 Desember 2014, ada kisah lucu yang dilontarkan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). JK "mengumumkan" julukan baru untuk Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Yuddy Chrisnandi. "Yuddy itu menteri tukang potong," kata JK di gedung BEI.
JK punya alasan untuk menyematkan julukan itu. Menurut JK, Yuddy dipercaya oleh Presiden Joko Widodo dalam mengupayakan penghematan anggaran di lembaga pemerintah. Meski anggarannya dipangkas Yuddy, "Pemerintah akan melakukan percepatan pelayanan publik," ujar JK. (Baca: Harapan JK untuk Bursa Saham Indonesia)
JK mengatakan telah mempercayai Yuddy membenahi birokrasi lembaga pemerintah. Beberapa yang dilakukan Yuddy adalah memotong anggaran perjalanan, rapat pegawai negeri, hingga jumlah pegawai.
Menurut JK, pembenahan lembaga negara ini akan menjadi fokus pemerintah pada tahun 2015 selain percepatan pertumbuhan ekonomi dan pembenahan defisit neraca perdagangan. Dengan demikian, JK yakin pada 2015 pertumbuhan ekonomi akan lebih dari tahun sebelumnya. "Tujuh persen bukan hal mustahil," katanya. (Baca: 2014, Bursa Saham Indonesia Paling Unggul)
Optimisme JK tersebut dilatar belakangi oleh rapor cemerlang pertumbuhan indeks bursa saham pada tahun 2015 yang naik sebesar 22 persen. Begitu pula dengan pertumbuhan ekonomi negara yang tumbuh 5,32 persen di tengah beragam masalah. "Ada harapan."
ANDI RUSLI
Berita Terpopuler
Puing Diduga Air Asia Ditemukan Nelayan Bangka
Air Asia Raib, Akun Indigo Ini Bikin Heboh
Misteri Tiga Menit Sebelum Hilangnya Air Asia