TEMPO.CO, Surabaya - Amerika Serikat siap membantu mencari pesawat Air Asia QZ8501 yang diperkirakan jatuh di perairan Belitung, Bangka Belitung, pada Ahad pagi, 28 Desember 2014.
Dalam sebuah pernyataan, AS menyatakan kapal perang USS Sampson bejenis kapal misil perusak yang kini berada di Pasifik barat segera berada di lokasi kejadian untuk melakukan pencarian. "Kami siap membantu mencari pesawat dengan kondisi apa pun," kata juru bicara Kementerian Pertahanan AS di Pentagon, Mark Wright.
Selain AS, Cina juga akan mengirim kapal angkatan lautnnya jenis fregat. Adapun Australia menyatakan akan mengerahkan dua kapal terbang Orion guna mencari pesawat QZ8501. (Baca: Air Asia, Ditemukan Serpihan Pesawat di 3 Lokasi)
Pencarian hilangnya Air Asia yang bertolak dari Surabaya menuju Singapura pada Ahad, 28 Desember 2014, diperluas hingga perairan Sumatera dan Kalimantan di Laut Jawa. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Search and Rescue Henry Bambang Soelistyo kepada media, Selasa, 30 Desember 2014. Dia menjelaskan, untuk mencari Airbus A320-200 pembawa 162 orang itu, pihaknya telah mengerahkan 30 kapal, 15 pesawat, dan 7 helikopter.
Menurut Henry, fokus pencarian sebelumnya di Laut Jawa, tapi hingga kini belum ada tanda-tanda ditemukannya bangkai pesawat. "Hingga saat ini, kami belum menemukan tanda-tanda atau indikasi di mana pesawat itu jatuh," ujar Henry.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler
Percakapan Terakhir Pilot Air Asia dengan ATC
Air Asia Hilang, Ahok: Laut Belitung Banyak Jin
Jejak Air Asia Terlacak di Bangka Belitung ?
Ini Daftar Kecelakaan Pesawat Terbang Indonesia
Pesan Penumpang Air Asia: 'Goodbye Forever'