TEMPO.CO, Jakarta: Ketua PAN Sulawesi Selatan Ashabul Kahfi mengatakan pengurus tidak pernah menekan pengurus tingkat kabupaten dan kota untuk memilih calon kandidat ketum PAN pada kongres tahun depan.
Kahfi mengaku pernah bertemu dengan calon ketua umum, Hatta Rajasa sebanyak dua kali, dan Zulkifli Hasan pada Selasa, 30 Desember 2014.
Namun, Kahfi mengatakan pertemuan dengan Hatta itu merupakan pertemuan koordinasi dan silaturahmi antara pengurus PAN Sulawesi Selatan dan Ketua Umum PAN. (Baca: Kubu Zulkifli Janji PAN Tetap di Koalisi Prabowo)
Menurut Kahfi, dua figur calon ketua ini, Hatta dan Zulkifli, merupakan kader tulen PAN. "Hadirnya pengurus PAN kabupaten/kota dengan Pak Zulkifli kali ini, sebagai wujud dukungan jelang kongres," kata Kahfi sambil mengajak PAN kabupaten/kota bersatu mendukung dan memenangkan Zulkifli di kongres PAN mendatang.
"Insya Allah PAN Sulawesi Selatan solid memenangkan Pak Zulkifli," kata Kahfi. Ketua PAN Bulukumba Edy Manaf menyatakan PAN Bulukumba siap mendukung Zulkifli di kongres mendatang. (Baca: PPP dan Golkar Pecah, PAN Waspadai Penyusup)
"Kalau PAN Bulukumba, mengikuti dukungan PAN Sulsel," kata Edy. Ketua PAN Makassar Busrah Abdullah mengatakan PAN Makassar mendukung Zulkifli Hasan karena menilai Zulkifli memiliki kemampuan manajemen baik pengalaman di pemerintahan maupun di kepengurusan PAN.
"Pak Zulkifli tak diragukan lagi, mampu memimpin PAN," kata Busrah. Adapun Zulkifli Hasan, menyatakan akan menjaga amanah dari para pengurus PAN Sulawesi Selatan dan kabupaten/kota.
"Saya siap membenahi partai dari tingkat bawah yaitu kelurahan dan desa," kata Zulkifli. Zulkifli mengaku telah mendapat restu pendiri PAN, Amien Rais, untuk maju sebagai Ketua Umum PAN.
"Pak Amin harus kita hormati, beliau berkomitmen menjaga PAN agar tetap solid," kata Zulkifli. (Baca: Kongres PAN, Kubu Zulkifli Hasan Klaim 400 Suara)
INDRA OY
Berita Lain
Air Asia Raib, Akun Indigo Ini Bikin Heboh
Air Asia dan Kisah di Balik Layar Liputan Adam Air
Dukun Mau Bantu Cari Air Asia, Ini Respons Basarnas
Ini Penguasa Air Asia Indonesia