TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Proses pencarian korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 dalam operasi yang digelar pada Selasa, 30 Desember 2014, baru berhasil menemukan tiga jenazah. Masih ada 159 korban lain yang belum jelas kabarnya. Rencananya, proses pencarian sekaligus evakuasi pada Rabu, 31 Desember 2014, akan melibatkan enam tim Komando Pasukan Katak (Kopaska) yang didatangkan dari Jakarta. (Baca: Puing Diduga Air Asia Ditemukan Nelayan Bangka)
Kapten Kopaska Jakarta Edi Tirtayasa di posko Landasan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu pagi, 31 Desember 2014, mengatakan lebih dari 40 penyelam Kopaska siap diterjunkan ke perairan Pangkalan Bun. Tugas utama mereka adalah menjangkau lokasi sisa badan pesawat yang tenggelam serta mengevakuasi korban. (Baca: 3 Jasad Korban Air Asia Bergandengan Tangan)
Edi berpengalaman dalam soal ini. Dia beberapa kali melakukan penyelaman untuk mengevakuasi korban kecelakaan. "Sudah beberapa kali kasus pesawat jatuh di laut saya ikut menyelam. (Kasus) kapal tenggelam juga," tuturnya. (Baca: Air Asia Raib, Akun Indigo Ini Bikin Heboh)
Sulitnya medan evakuasi yang berada di dalam samudra menyebabkan para korban terlambat ditemukan. Korban berhari-hari tenggelam atau mengapung di lautan. "Semakin lama di dalam air, kondisi tubuh korban akan semakin rusak," ujarnya. Karena itu, proses pengambilan jenazah tidak bisa sembarangan. (Baca: Tim Pencari Air Asia Temukan Benda Mirip Pelampung)
"Ada teknik khusus mengevakuasi jenazah yang sudah terlalu lama di dalam air," ucap Edi menjelaskan. Caranya ialah merangkul tubuh korban dengan lembut dan membawanya berenang dengan memeluk bagian kerah atau lehernya. "Itu supaya jenazah bisa dikembalikan kepada keluarga dalam kondisi yang baik." (Baca: Body Air Asia Tampak di Bawah Permukaan Laut)
Jika proses evakuasi dilakukan secara asal, kata Edi, jenazah korban bisa terkoyak. "Jangan sampai narik lengan atau kaki korban, supaya tetap utuh." (Baca juga: Korban Air Asia, Tim SAR Sempat Sentuh Tangan Jasad)
PRAGA UTAMA
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Kasus E-mail Palsu, Bank Mandiri Lapor Polisi
PPATK Temukan Rekening Gendut 26 Bupati
Indonesia Kehilangan 90 Ribu Barel Minyak Perhari