TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) bersama Asosiasi Kontraktor Survey Laut Indonesia dan Ikatan Alumni Geodesi Institut Teknologi Bandung memulai misi pencarian badan pesawat Air Asia QZ8501 di dalam perairan sekitar Selat Karimata. Misi yang dimulai hari ini tersebut menelan biaya sekitar Rp 2,5 miliar.
"Kami akan berfokus di pencarian bawah laut," ujar Nanang Henky Suharto, Direktur Eksekutif MahaKarya Geo Survey, perusahaan anggota ISI, Rabu, 31 Desember 2014.(Baca: Body Air Asia Tampak di Bawah Permukaan Laut )
Survei keberadaan Air Asia QZ8501 dilakukan melalui pemetaan dasar laut (seafloor mapping) menggunakan tiga alat, yakni side scan sonar, multibeam echo sounder, dan remotely operated vechicle. Ketiga alat ini biasa digunakan surveyor untuk kebutuhan industri minyak dan gas. (Baca: Ombak 3 Meter, Kapal SAR Tunda Cari Air Asia)
Kapal MGS Geo Survey dengan panjang 56 meter dan lebar 12 meter serta kapasitas 42 awak digunakan dalam misi ini. Terdapat 14 anggota kru survei dari enam perusahaan di dalam kapal tersebut. Misi ini dikepalai oleh Muhammaf Aga Rifa Aldilla. Sedangkan kapten kapal dijabat Bayu Sulistyo.
Pemetaan berfokus dpada area seluas 121 x 174 kilometer persegi. Di lokasi tersebut, kedalaman air laut 30-40 meter. Nantinya, kapal pencari badan Air Asia QZ8501 beroperasi 24 jam. Aga menyatakan setiap temuan di dasar laut akan disampaikan ke Badan SAR Nasional dalam bentuk gambar tiga dimensi dan video. "Kami akan berkoordinasi semaksimal mungkin," ucap Henky. (Baca: Cari Asia Asia, Basarnas Terjunkan Pasukan Tambahan)
Pada Selasa, 30 Desember lalu, pesawat Air Asia QZ8501 dinyatakan jatuh oleh Basarnas setelah pesawat itu hilang kontak pada Ahad, 28 Desember 2014. Pernyataan itu dibuktikan dengan adanya temuan bagian kecil pesawat dan jenazah di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
ROBBY IRFANY
Baca juga:
Kadin: Perubahan Harga BBM Cukup Pakai Spidol
Ade Supandi KSAL Baru, Agus Supriatna KSAU
Air Asia, Ditemukan Dua Korban Lelaki dan Satu Wanita
Cari Asia Asia, Basarnas Terjunkan Pasukan Tambahan