TEMPO.CO, Jakarta - Trompet tahun baru semestinya ditiup sekeras-kerasnya dan sepuas-puasnya. Tapi tidak untuk para pemain sepak bola di Liga Primer Inggris. Malam pergantian tahun harus dilewati dengan perayaan sekadarnya. Siang harinya, mereka mesti bekerja lagi. Mereka berlarian di lapangan untuk menundukkan lawan.
Berat, memang. Terlebih untuk Chelsea, yang harus bertandang ke White Hart Line untuk meladeni sang tuan rumah, Tottenham Hotspur. Pada hari pertama tahun baru, mereka harus menjalani derby London yang tidak mudah.
Masalahnya, Chelsea tengah gundah. Mereka baru ditahan imbang Southampton 1-1. Buntut dari hasil itu, Jose Mourinho menuduh ada upaya menghambat Chelsea. Cesc Fabregas yang dikartu kuning oleh wasit akibat dianggap melakukan diving, menurut Mourinho, adalah buktinya. (Baca: Mourinho: Ada Kampanye untuk Jegal Chelsea)
Celotehan Mou itu ditanggapi sebagai upaya mantan pelatih Real Madrid itu untuk mencari kambing hitam karena timnya gagal beroleh poin penuh. Tapi itu masa lalu.
Pada tahun yang baru, Chelsea optimistis. Bek Filipe Luis yakin timnya kali ini bisa meraih tiga poin. Ia pun sudah melupakan hasil imbang itu.
"Semua tim ingin mengalahkan kami karena saat ini Chelsea berada di posisi teratas. Saya yakin hingga akhir musim kami bisa bertahan di peringkat teratas," kata bek asal Brasil itu.
Namun Chelsea patut waspada. Spurs sedang bermain konsisten. Dalam laga terakhir, anak-anak asuhan Mauricio Pochettino itu bisa menahan imbang Manchester United.
Meski begitu, Pochettino enggan memasang target muluk-muluk. Sebab, para pemainnya bukanlah robot. Kebugaran pemainnya menjadi prioritas utamanya. "Dalam liga yang sepadat ini, saya harus pintar-pintar memilih pemain karena kompetisi masih panjang," katanya.
DAILY MAIL | CHELSEA | ADITYA B.
Berita Lain
Pelita Bandung Raya Pilih Uji Coba Lawan Tim Asing
Hadapi Manchester United, Apa Strategi Stoke?
Kemajuan Stoke Bikin Manchester United Waspada
PSM Makassar Ikut Buru Zulkifli Syukur