TEMPO.CO, Jakarta - Pesta gol 4-1 Liverpool saat menghadapi Swansea City bakal membawa lautan semangat ketika klub berjulukan The Reds itu berlaga di King Power, markas Leicester City, Kamis malam, 1 Januari 2015. Pasukan Brendan Rodgers itu berjanji akan melengkapi tiga kemenangan. Sebelumnya, The Reds menekuk Burnley 1-0.
Kemenangan besar atas Swansea adalah hadiah terbaik The Reds musim ini. Kemenangan ini tak hanya karena Liverpool mampu ”move on” setelah ditinggal Luis Suarez, tapi juga mengangkat klub itu ke posisi kedelapan dengan 28 poin.
Adam Lallana, pemain Liverpool, gembira atas kembalinya The Reds pada performa maksimalnya. Kata dia, itu karena perubahan formasi 3-4-3. Dia pun berjanji ketajaman formasi itu akan kembali disajikan di depan pendukung Leicester. ”Bukan perkara mudah untuk menjadi lebih baik. Kami sedang melakukannya,” katanya. (Baca: Rodgers: Kehebatan Liverpool Sudah Kembali)
Lallana pun tak sabar bertemu lagi dengan Leicester City. Pada pertemuan pertama, Liverpool menang 3-1. Lallana menyumbangkan satu gol dalam laga itu.
Leicester memang bukan lawan sejajar bagi The Reds. Tim asuhan Nigel Pearson itu kini terbenam di dasar klasemen lantaran hanya memenangi tiga laga. Bahkan, dari enam pertandingan terakhir, The Foxes--julukan Leicester--remuk dengan lima kekalahan beruntun. Kemenangan hanya diraih pada laga paling akhir melawan sesama penghuni zona degradasi, Hull City, 1-0.
Belum lagi insiden yang dialami Nigel Pearson saat dijamu Liverpool di Anfield. Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) menjatuhkan sanksi larangan bagi pelatih itu mengikuti satu laga bersama tim dan 10 ribu euro lantaran dituding menghina penonton. (Baca: Rodgers: Raheem Sterling Berotak Encer)
Pelatih 51 tahun ini tak tahan ditekan saat tim asuhannya koyak oleh The Reds kala itu. Bahkan Pearson menolak meminta maaf atas ulahnya tersebut. ”Jika orang-orang merasa tersinggung, saya sangat menyesalkan hal tersebut. Tapi untuk apa meminta maaf?” ujarnya.
Kini Pearson berharap semangat anak buahnya bisa terpantik setelah menang atas Hull City. Bekas pelatih tim nasional U-21 Inggris ini juga mengingatkan Liverpool agar tak meremehkan skuadnya kendati berada di zona degradasi. Menurut dia, hasil buruk di papan klasemen tak berpengaruh pada kinerja timnya di lapangan.
Pearson juga tak akan tinggal diam mencari formula untuk memperbaiki diri pada tahun baru. Dia berjanji tahun baru bakal cerah bagi Leicester. ”Tantangan 2015 adalah menemukan formula baru untuk tim hebat ini,” katanya.
LCFC | SKYSPORT | THE GUARDIAN | TRI SUHARMAN
Berita Lain
Hadapi Manchester United, Apa Strategi Stoke?
Kemajuan Stoke Bikin Manchester United Waspada
PSM Makassar Ikut Buru Zulkifli Syukur
Lawan Spurs di Tahun Baru, Chelsea Lupakan Gundah