TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Komandan Lapangan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Letnan Kolonel Johnson Simatupang, menginstruksikan tim evakuasi korban AirAsia untuk menggunakan helikopter Super Puma. Helikopter ini bisa digunakan untuk mengangkut jenazah korban yang masih berada di kapal penyelamat.
"Helikopter ini punya kapasitas angkut besar agar hari ini banyak jenazah bisa diambil menuju darat. Cuaca pun mendukung," kata Johnson. (Baca: Evakuasi Air Asia, TNI AU Punya Senjata Rahasia)
Pada Kamis, 1 Januari 2015, dua jasad yang diduga korban AirAsia QZ8510 tiba di Rumah Sakit Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun. Jenis kelaminnya laki-laki dan perempuan. Johnson mengatakan sebenarnya ada lima jenazah yang berhasil dievakuasi ke atas kapal yang berada di lepas pantai Pangkalan Bun.
"Tapi yang bisa dibawa ke darat baru dua, dan langsung dibawa ke rumah sakit," ucapnya. "Sudah dimasukkan ke dalam peti, hari ini langsung diterbangkan ke Surabaya pakai Hercules." (Baca: Ahok Promosikan Penemu Puing Air Asia, Siapa Dia?)
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Banjarmasin Kolonel Haris Bima Bayuseto mengatakan evakuasi jenazah ke Pangkalan Bun terkendala cuaca buruk dan ombak tinggi sehingga helikopter yang digunakan untuk mengangkut jenazah tak bisa digunakan. "Saat kondisi cuaca membaik, kami meminta bantuan perahu nelayan untuk membantu evakuasi jenazah hingga ke darat," katanya.
PRAGA UTAMA | TIKA PRIMANDARI
Berita Terpopuler
Satu Pramugari Air Asia QZ8501 Ditemukan Pagi Ini
Ini Dia Harga Baru Premium dan Solar
Indigo Ingatkan Ahok Soal Tahun Baru dan Gempa Jakarta