TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Komandan Lapangan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Letnan Kolonel Johnson Simatupang, mengatakan tim evakuasi akan mencari korban AirAsia lewat pengamatan udara pada hari ini, 1 Desember 2015. "Dua helikopter akan diterbangkan ke area 3 wilayah pencarian," katanya kepada Tempo. (Baca: Evakuasi Air Asia, TNI AU Punya Senjata Rahasia)
Jika memungkinkan, kata Johnson, tim ini akan melakukan operasi pengambilan jenazah dengan teknik hoisting atau menurunkan kru dari helikopter menggunakan tali. Dia menginstruksikan tim evakuasi korban AirAsia untuk menggunakan helikopter Super Puma. Helikopter ini bisa digunakan untuk mengangkut jenazah korban yang masih berada di kapal penyelamat. "Helikopter ini punya kapasitas angkut besar agar hari ini banyak jenazah bisa diambil menuju darat. Cuaca pun mendukung," kata Johnson. (Baca: Evakuasi Air Asia, Helikopter Besar Dikerahkan)
Pada Kamis, 1 Januari 2015, dua jasad yang diduga korban AirAsia QZ8510 tiba di Rumah Sakit Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun. Masing-masing berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Johnson mengatakan sebenarnya ada lima jenazah yang berhasil dievakuasi ke atas kapal yang berada di lepas pantai Pangkalan Bun. "Tapi yang bisa dibawa ke darat baru dua, dan langsung dibawa ke rumah sakit," ucapnya. "Sudah dimasukkan ke dalam peti. Hari ini langsung diterbangkan ke Surabaya pakai Hercules." (Baca: Ahok Promosikan Penemu Puing Air Asia, Siapa Dia?)
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Banjarmasin Kolonel Haris Bima Bayuseto mengatakan evakuasi jenazah ke Pangkalan Bun terkendala cuaca buruk dan ombak tinggi, sehingga helikopter yang dikerahkan untuk mengangkut jenazah tak bisa digunakan. "Saat kondisi cuaca membaik, kami meminta bantuan perahu nelayan untuk membantu evakuasi jenazah hingga ke darat," katanya.
PRAGA UTAMA | TIKA PRIMANDARI
Berita Terpopuler
Sinyal Ponsel Penumpang Air Asia Jadi Petunjuk?
Ini Dia Harga Baru Premium dan Solar
Satu Pramugari Air Asia QZ8501 Ditemukan Pagi Ini