TEMPO.CO, Jakarta - Musibah yang menimpa pesawat AirAsia QZ8501 sudah memasuki hari kelima. Pada awal 2015, ada beberapa catatan penting mengenai proses evakuasi korban dan reruntuhan pesawat AirAsia. (Baca: Hari Ini, Evakuasi Air Asia Fokus dari Udara)
Data yang dirilis situs Air Asia menyebutkan, hingga saat ini ada tujuh jasad yang sudah dievakuasi tim gabungan Badan SAR Nasional dan TNI. Semua jenazah yang ditemukan di perairan Pangkalan Bun itu telah dibawa ke Lapangan Udara Iskandar dan rumah sakit setempat. Adapun dua dari tujuh jasad itu telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, untuk menjalani proses identifikasi.
Hari ini, Kamis, 1 Januari 2015, crisis center bagi keluarga penumpang QZ8501 yang sebelumnya berada di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda juga telah berpindah ke Rumah Sakit Bhayangkara. Manajemen AirAsia menyediakan emergency call center di nomor 021-29270811 atau 031-8299949 (Surabaya). (Baca: Evakuasi Air Asia, Helikopter Besar Dikerahkan)
Pada hari kelima, evakuasi korban AirAsia akan difokuskan melalui jalur udara. Komandan Lapangan Udara Iskandar Pangkalan Bun Letnan Kolonel Johnson Simatupang mengatakan dua helikopter akan diterbangkan ke area 3 wilayah pencarian. (Baca: Evakuasi Air Asia, TNI AU Punya Senjata Rahasia)
Jika memungkinkan, kata Johnson, tim ini akan melakukan operasi pengambilan jenazah dengan teknik hoisting atau menurunkan kru dari helikopter menggunakan tali. Dia menginstruksikan tim evakuasi korban AirAsia untuk menggunakan helikopter Super Puma. Helikopter ini bisa digunakan untuk mengangkut jenazah korban yang masih berada di kapal penyelamat. "Helikopter ini punya kapasitas angkut besar agar hari ini banyak jenazah bisa diambil menuju darat," kata Johnson.
TIM TEMPO
Berita Terpopuler
Sinyal Ponsel Penumpang Air Asia Jadi Petunjuk?
Ini Dia Harga Baru Premium dan Solar
Satu Pramugari Air Asia QZ8501 Ditemukan Pagi Ini