TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat SilkAir jatuh di Sungai Musi, Pelambang, Sumatera Selatan, pada 19 Desember 1997. Pesawat Boeing 737-300 itu berangkat dari Jakarta pada pukul 15.23 WIB dan dijadwalkan tiba di Bandara Changi, Singapura, pada 18.05 waktu setempat. (Baca: Dua Jasad Korban Air Asia Dibawa ke Surabaya)
Dalam seminggu pencarian, tim evakuasi belum bisa menemukan jasad penumpang dan kru SilkAir. "Ini mengesalkan dan melelahkan bagi kita semua yang telah bekerja keras," kata Perdana Menteri Singapura, Goh Chok Tong, kepada wartawan saat itu. (Baca: Berbagai Kemungkinan Kecelakaan Air Asia QZ8501)
Singapura turut mengirimkan tim penyelam dari Singaporean Naval Divers Team guna membantu tim SAR TNI Angkatan Laut Indonesia. Saat itu, pesawat SilkAir tenggelam di Sungai Musi dengan kedalaman 12 meter. (Baca: Kenapa Ruang Ini Jadi Crisis Center Air Asia?)
Namun, angka kedalaman itu bukan jaminan evakuasi 104 korban mudah dilakukan. Tim evakuasi terkendala pekatnya lumpur Sungai Musi dan banyaknya korban yang terjepit badan pesawat. (Baca: Relawan Jangan Kaget dengan Ekspresi Korban Air Asia)
Tim SAR Indonesia akhirnya meminta kapal keruk untuk mengangkat badan pesawat. Tak tanggung-tanggung, kapal anti-ranjau juga diturunkan untuk mencari potongan badan pesawat yang lain. (Baca: Patuhi Jokowi, KNKT Tak Mau Ditertawakan Dunia)
Pengalaman evakuasi lainnya dihadapi ketika pesawat Merpati Nusantara Airlines M-60 jatuh dari ketinggian 15 ribu meter di laut dekat Bandara Kaimana, Provinsi Papua Barat, Sabtu, 7 Mei 2011. Sebanyak 26 orang, termasuk kru, tewas. (Baca: Melongok Kamar Jasad Korban Air Asia)
Sebanyak 21 penyelam diterjunkan. Mereka menyelam selama seminggu untuk mencari jasad korban yang tenggelam bersama badan pesawat Merpati dengan kedalaman sekitar 20 meter. (Baca: Korban Air Asia, Begini Penanganan Jenazahnya)
Para penyelam hanya mengunakan alat selam standar. Penyelam membawa jasad menggunakan benda lainnya tanpa menyentuh langsung. Tindakan itu untuk menghindari terkena penyakit karena badan tubuh korban sudah membusuk. (Baca juga: Cara Benar Evakuasi Korban Air Asia QZ8501)
EVAN | PDAT (Sumber Diolah Tempo)
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Ini Dia Harga Baru Premium dan Solar
Indigo Ingatkan Ahok Soal Tahun Baru dan Gempa Jakarta
Dilantik Jokowi, Luhut Salah Ucapkan Sumpah