TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Memasuki hari kelima, sudah enam jenazah penumpang dan kru AirAsia QZ8501 yang dievakuasi di Pangkalan Bun dan diterbangkan ke Surabaya. Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian RI, Brigadir Jenderal dokter Arthur Tampi, mengatakan, pada fase ini kondisi jenazah korban akan semakin rusak. (Baca: Pilot Air Asia QZ7510 Terendus Pakai Narkoba)
"Proses pembusukan semakin cepat karena berada di dalam air," kata Arthur di posko SAR Landasan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Timur, Kamis, 1 Januari 2015. Kondisi jenazah yang semakin rusak, kata Arthur, memang akan menyulitkan proses identifikasi visual. (Baca: Fakta tentang 15 Korban Air Asia QZ8501)
"Kalau masih bagus kan tinggal dilihat ciri-ciri fisiknya, dicocokkan dengan data dari keluarga." Namun karena kondisi jenazah sudah membusuk, maka perlu dilakukan identifikasi menggunakan tes DNA. (Baca: 2 Korban Air Asia Dievakuasi Lagi, Total 9 Jasad)
"Kalau pakai tes DNA, kondisi jenazah seperti apa pun bisa diidentifikasi identitasnya," Arthur menjelaskan. "Bahkan walau hanya kerangka pun bisa terungkap." Data DNA jenazah, ujarnya, akan dicocokkan dengan data DNA keluarga korban dan data ante-mortem yang kini tengah dikumpulkan di posko identifikasi korban di Surabaya. (Baca: Berapa Pasokan Avtur Buat Tim SAR AirAsia QZ8501?)
Dia mengungkapkan, tim di Surabaya sudah mengumpulkan 63 data ante-mortem dari jumlah total 161 penumpang dan kru. Lalu ada 90 sampel DNA pembanding dari keluarga korban. "Tapi ada 30 sampel DNA yang diragukan, dan harus diambil ulang dari anggota keluarga yang lebih tepat." (Baca: Tony Fernandes, Sosok Penting di Balik Air Asia)
Jika data sudah lengkap, tes akan dilakukan di laboratorium dan hasilnya keluar dalam waktu 1-2 pekan. Tim DVI, kata Arthur, tidak mematok batas waktu untuk proses identifikasi ini. "Nanti kita lihat dulu kondisi jenazahnya, kalau memang butuh tes DNA, maka hasilnya bisa lebih lama." (Baca juga: Begini Prosedur Penyelaman Evakuasi Korban)
PRAGA UTAMA
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Ini Dia Harga Baru Premium dan Solar
Duka Air Asia, Ngunduh Mantu Raffi Ahmad Dikecam
Indigo Ingatkan Ahok Soal Tahun Baru dan Gempa Jakarta