TEMPO.CO, Teluk Kumai - Kapal Polisi Punai membawa serpihan yang diyakini merupakan bagian dari AirAsia QZ8501 yang hiang pada Ahad, 28 Desember 2014. Serpihan berupa tangga darurat pesawat tersebut dibawa ke Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. (Baca: Evakuasi Air Asia Libatkan 69 Penyelam Andal)
Selanjutnya, serpihan itu akan dibawa ke Landasan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, untuk diidentifikasi. "Serpihan itu berupa tangga darurat," kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah Brigadir Jenderal Bambang Hermanu, Kamis, 1 Januari 2015.
Bambang menjelaskan, serpihan tersebut ditemukan kapal Malaysia KD Lekir 26. Kapal negara tetangga itu merapat di dermaga Pelabuhan Panglima Utar Kumai sekitar pukul 10.45 WIB. Di pelabuhan ini, kapal menyerahkan serpihan itu ke tim Badan Search and Rescue Nasional.
Tangga darurat tiba di pelabuhan dengan dibungkus terpal berwarna abu-abu. Selain tangga darurat, terlihat pula sebuah tabung udara berwarna perak dan tabung lain berukuran 50 sentimeter. Semuanya diduga merupakan bagian dari AirAsia yang saat hilang membawa 155 penumpang dan 7 kru dari Surabaya menuju Singapura.
Menurut Bambang, serpihan tersebut ditemukan kapal Malaysia pada pukul 01.00 WIB. "Saya akan serahkan temuan ini ke Basarnas dan Basarnas yang menjelaskan lebih lanjut kepada publik," katanya. (Baca: Kapal Hi-Tech BPPT Ikut Cari Air Asia)
Pencarian AirAsia secara besar-besaran sudah memasuki hari kelima. Sejumlah negara turut ambil bagian dalam evakuasi. Selain dari Malaysia, bantuan pencarian datang dari Singapura dan Australia. Hingga Kamis, 1 Januari 2015, sembilan jenazah yang telah ditemukan, di antaranya seorang pramugari. Jumlah serpihan pesawat yang sudah ditemukan sudah cukup banyak. Begitu pula barang milik penumpang pesawat, seperti tas yang ditemukan mengapung.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Baca Berita Terpopuler
Ini Dia Harga Baru Premium dan Solar
Tayangan Air Asia, KPI Sentil Tiga Stasiun TV
Ahok Promosikan Penemu Puing Air Asia, Siapa Dia?