TEMPO.CO, Surabaya - Tim Identifikasi Korban Bencana atau Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali menerima dua jenazah Air Asia QZ8501, Kamis malam, 1 Januari 2015. Pesawat yang membawa dua jenazah tersebut mendarat di Bandara Juanda pukul 20.30 WIB dan jenazah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim pukul 21.15.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan total delapan jenazah yang sudah berada di rumah sakit untuk dilakukan identifikasi. Satu orang di antaranya telah dipastikan bernama Hayati Lutfiah Hamid. (Baca: Ini Pesan Terakhir Teknisi Air Asia di Blackberry)
"Sudah 8 jenazah, 1 sudah diserahkan ke maskapai dan keluarga," kata Awi di Polda Jatim, Kamis, 1 Januari 2015. Selain dua jenazah, sebuah tas berwarna biru tua juga turut diserahkan. Namun tim DVI belum bisa menyebutkan lebih detil terkait isi dan pemilik karena menunggu pemeriksaan properti.
Ketua Tim DVI Jawa Timur dan Regional Tengah, Komisaris Besar Budiyono, mengatakan timnya langsung memeriksa dua jenazah yang baru datang. Keduanya berjenis kelamin perempuan dewasa. "Barusan yang diterima langsung dikerjakan malam ini," ujarnya. (Baca: Ahok Promosikan Penemu Puing Air Asia, Siapa Dia?)
Tim DVI juga tengah menyelesaikan pemeriksaan empat jenazah yang hingga kini belum teridentifikasi. Hanya diketahui empat jenazah itu terdiri atas 2 pria dan 2 perempuan. Tim masih akan membandingkan data antemortem atau sebelum korban meninggal dengan postmortem atau data setelah korban meninggal.
Rencananya, rapat rekonsiliasi tersebut akan digelar Jumat pagi, 2 Januari 2015. Budiyono berharap identifikasi untuk empat jenazah sudah bisa segera dipastikan. "Sesuai instruksi Kapolri, kami sekuat tenaga mengidentifikasi secepatnya." (Baca: Janji Tony Fernandes ke Pramugari Korban Air Asia)
Tim DVI menerima laporan 161 data antemortem. Ini berarti tinggal satu penumpang yang belum memiliki data antemortem atas nama Remy Emmanuel Lasel, warga negara Prancis yang juga kopilot. Polda Jatim masih berkoordinasi dengan Kedutaan Prancis untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.
Dari seluruh keluarga korban, 107 di antaranya sudah diambil sampel DNA-nya. Proses pengambilan DNA masih terus dilakukan hingga berjumlah 162, atau sesuai dengan jumlah korban, yang terdiri atas 155 penumpang dan 7 kru pesawat. (Baca: Sinyal Ponsel Penumpang Air Asia Jadi Petunjuk?)
AGITA SUKMA LISTYANTI
Baca Berita Terpopuler
Ahok Promosikan Penemu Puing Air Asia, Siapa Dia?
Ini Pesan Terakhir Teknisi Air Asia di Blackberry
Tayangan Air Asia, KPI Sentil Tiga Stasiun TV
Jasad Pramugari Air Asia Tiba di Pelabuhan Kumai
Fakta tentang 15 Korban Air Asia QZ8501