TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan hanya membutuhkan waktu singkat untuk mengetahui kinerja pegawai pemerintah DKI yang menduduki jabatan baru. Pemantauan kinerja ini berkaitan dengan perombakan jabatan terhadap 6.000 pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. (Baca: Indigo Ingatkan Ahok Soal Tahun Baru dan Gempa Jakarta)
Ahok mengklaim hanya membutuhkan waktu seminggu untuk mengetahui bagaimana mereka bekerja. "Begitu (pejabat DKI yang baru) dilantik, seminggu pun saya bisa mengerti kelakuannya, tak perlu waktu lama," ujar Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu, 31 Desember 2014. (Baca: Ahok: Saya Malah Berharap BBM Enggak Turun)
Untuk menilai kinerja pejabat DKI, Ahok cukup memantau jumlah laporan dari masyarakat melalui pesan pendek, media sosial, ataupun hotline pelaporan di 1708. Jika jumlah laporan dari masyarakat menurun, kata Ahok, artinya kinerja pejabat DKI yang baru dirotasi itu bagus. (Baca: Ahok Kocok Ulang Pejabat DKI, Ada Kampanye Hitam?)
Kalau sebaliknya, atau jumlah keluhan masyarakat bertambah, berarti pejabat DKI yang baru dilantik tak bisa bekerja dengan baik. "Melalui laporan masyarakat, saya bisa mengetahui apakah SKPD telah menanggapi keluhan warga atau SKPD hanya menanggapi namun belum memberikan solusi," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini. (Baca: Ahok Promosikan Penemu Puing Air Asia, Siapa Dia?)
Melalui laporan warga, Ahok menyatakan tak memerlukan waktu lama untuk melihat kinerja anak buahnya. "Apalagi nanti ketika program Smart City diluncurkan, pasti saya lebih mudah untuk mengawasi kinerja mereka," ujar Ahok. (Baca juga: Tahun Baru. Ahok Sibuk Salaman, Djarot Misuh-misuh)
GANGSAR PARIKESIT
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Ini Dia Harga Baru Premium dan Solar
Duka Air Asia, Ngunduh Mantu Raffi Ahmad Dikecam
Evakuasi Air Asia, 69 Penyelam Elit Mulai Bergerak